Hingga tiba-tiba...
~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang wanita masuk ke ruangan Gilang. "Permisi pak, ada yang ingin bertemu dengan anda di luar" kata wanita itu.
"Izinkan dia masuk" pinta Gilang.
Seorang wanita bertubuh tinggi dan berparas cantik masuk ke dalam ruangan. Dia nampak menggendong seorang bayi. "Selamat pagi pak Gilang" sapanya.
"Selamat pagi Bu Heni, selamat datang" balas Gilang.
"Maaf saya ngajak anak saya ke sini, dia terlalu rewel di rumah" kata Bu Heni seraya tertawa kecil.
"Tidak masalah bu, oh ya, untuk properti yang anda minta sudah di siapkan" kata Gilang.
Saat sedang berbicang. Tiba-tiba anak bu Heni menangis. Mendengar tangisan itu Anita mendekat ke arah bu Heni. "Devan" gumamnya.
"Jangan nangis ya" kata Bu Heni menenangkan.
"Apa dia perlu sesuatu? Saya bisa suruh karyawan di sini" kata Gilang.
"Boleh aku menggendongnya?" Tanya Anita seraya mengulurkan kedua tangannya.
"Anda?" Tanya Bu Heni.
"Dia istri saya" balas Gilang. Bu Heni menyerahkan bayinya.
"Kemari sayang, ini mama" kata Anita dengan bahagianya.
Dia kembali merasa menjadi ibu saat menggedong anak itu. Seketika anak itu berhenti menangis. "Marta dia berhenti menangis" kata Anita.
~~~~~~~~~~~~~~
"Baiklah kalau begitu, saya pamit pak" kata Bu Heni. Dia meminta anaknya kembali dari Anita.
Namun Anita menolaknya. "Kita pulang dulu sayang" kata Bu Heni.
"Siapa kau! Jangan ambil anakku" kata Anita.
"Tapi...itu anak saya bu" kata Bu Heni yang sedikit bingung.
Anita mendekap anak itu di pelukannya. "Dia anakku Devan" kata Anita.
"Nita, dia bukan Devan, kembalikan dia Nita" kata Gilang.
"Nggak! Kamu gak liat? Dia anak kita Marta" kata Anita sambil tersenyum senang.
"Kak, kembaliin dia ya" kata Bagas.
"Bu, kembalikan anak saya" kata bu Heni yang mulai menangis.
Gilang memaksa Anita untuk memberikan bayi itu kembali pada ibunya. Namun dia mengeratkan pelukannya. "Nggak! Jangan ambil anakku!!"
Bagas berusaha merebutnya dari Anita. Pada akhirnya bayi itu berhasil di gendong ibunya. Anita menangis histeris. "Marta!! Anakku!!"
Bu Heni segera pergi dari ruangan itu. "Anita tenang" Gilang berusaha menenangkannya.
"Kamu jahat!! Itu anak kita Marta!" Kata Anita.
"Aku ingin anakku kembali!" Anita sedikit berteriak.
"Anita!!" Bentak Gilang. Seketika Anita diam. Termasuk Bagas dan juga Mita yang ada di sana.
Gilang mencekal kedua lengan Anita. "Sadar!! Anita sadar! Kamu itu udah malu-maluin tau!!" Kata Gilang dengan emosi.
"Kamu ini kenapa sih?! Udah sering aku bilang ke kamu, kalo Devan itu udah gak ada!! Kamu ngerti?!" Kata Gilang.
Anita menghempaskan tangan Gilang. "Kamu jahat! Aku benci sama kamu!" Kata Anita. Dia langsung berlari ke luar ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Roman d'amour⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...