Happy reading....
Sampai dirumah Gilang langsung turun dari mobilnya.
Brakkk!!
Dia berlajalan mendekati Anita. "Turun!" Perintahnya. Anita menggeleng sambil tertunduk.
Dengan kasar Gilang menarik tangan Anita dan menyeretnya masuk kedalam rumah. Melihat hal itu, Pak Agus si penjaga rumah sekaligus sopir pribadi Gilang menghampiri mereka.
"Tuan? Nyonya?" Dia bingung melihat Anita yang menangis.
"Diam! Jangan ikut campur, atau kamu saya pecat!" Kata Gilang. Pak Agus sontak mematung di tempat.
"Aaaa...Marta lepasin hiks...sakit hiks..." Pinta Anita.
Gilang membuka pintu rumah dan langsung mendorong tubuh Anita hingga ia jatuh tersungkur. "Awwh....hiks" pekik Anita.
Gilang merendahkan dirinya menyetarakan posisinya dengan Anita. "Marta...hiks....kamu kenapa sih?" Tanya Anita seraya menangis.
Gilang mencekal lengan Anita yang membuatnya meringis kesakitan. "Aku seharusnya yang nanya kamu itu kenapa?!" Tanya Gilang.
Anita hanya menunduk terisak. "Aku tanya sama kamu sekarang, siapa dia? Siapa laki-laki itu?" Tanya Gilang dengan pelan.
Anita hanya diam. "Jawab!!" Gilang meninggikan nada bicaranya.
"Marta, aku bisa hiks...aku bisa jelasin semuanya...hiks" kata Anita.
"Jelasin apa lagi? Hah?!" Gilang menghempaskan tubuh Anita.
"Kamu sering bohong sama aku demi laki-laki itu kan?!" Tanya Gilang.
"Liat aku Anita!" Perintah Gilang.
Perlahan Anita mendongakkan kepalanya. "Biar aku kasi tau semuanya sama kamu" kata Gilang.
"Kamu waktu itu sempet ke bandara kan?" Tanya Gilang. Anita tampak sedikit terkejut.
"Ngapain kamu? Jemput pacar kamu itu kan?" Tanya Gilang sambil tersenyum. Anita menggeleng pelan.
"Aku sempat kesekolah waktu itu, karena ponsel kamu ketinggalan. Temen kamu Linda, ngasi tau aku kalau kamu pergi ke bandara waktu itu, kamu gak ngasi tau aku Nit?" Tanya Gilang.
"Waktu kamu aku telpon, terus kamu bilang lagi ngajar kan? Kamu ngajar apa di kafe?" Tanya Gilang.
"Asal kamu tau, waktu itu aku ada di seberang kafe itu, aku liat, aku liat pake mataku sendiri. Perilaku kamu sama si cowok itu" kata Gilang.
"Marta...aku minta maaf...hiks" kata Anita.
"Kau mencintainya bukan?" Tanya Gilang.
"Jawab aku Anita!" Anita hanya mengangguk pelan. Gilang menghela nafas.
"Kau bilang kalau kau akan marah, kau akan kecewa, jika ada yang berhianat diantaran kita bukan?" Tanya Gilang.
"Sekarang Nit, sekarang aku ngerasain" kata Gilang.
"Asal kamu tau, aku gak nyangka banget kamu kaya gini, aku kira selama ini kamu benar-benar tulus cinta sama aku" kata Gilang seraya menahan tangis.
"Tolong dengerin aku Marta" pinta Anita.
"Aku gak mau dengerin apa-apa lagi dari kamu, kamu udah keterlaluan Nit" Gilang mulai beranjak.
"Mungkin karena ini Herman ninggalin kamu Nit" kata Gilang.
Deg!
Anita tampak tak menyangka saat Gilang mengatakan hal itu. Dia semakin terisak. "Aku minta malam ini kamu pergi dari sini, aku gak mau lagi liat kamu disini" Gilnag berlalu meninggalkan Anita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...