43. Pertemuan

319 26 0
                                    

Pintu ruangan itu sedikit terbuka membentuk sedikit celah untuk aku melihat sesuatu di dalamnya. Dan apa yang aku lihat kali ini tak bisa ku bayangkan.

~~~~~~~~~~~~~

Aku melihat Renita dan Marta berada di ruang kerja Marta. Renita menindih tubuh Marta. "Aku mencintaimu" bisik Renita pada Marta yang tampak tak sadarkan diri. Dia membelai lembut wajah Marta. Aku tidak tahan melihat semua ini. Tapi bagaimana pun aku tidak akan membongkarnya sekarang.

Flashback on

"Jangan biarkan gelang itu lepas atau dengan sengaja dia melepasnya. Itu akan sangat berbahaya"

"Saya tidak bisa membantu banyak bu, saya minta ibu berhati-hati dengannya"

Flashback off

Aku berusaha setenang mungkin. Berpura-pura tidak mengetahui apapun yang terjadi. "Marta apa kau ada disini?" Aku sedikit mengeraskan suaraku. Dapat kulihat Renita langsung turun dari tubuh Marta dan bersembunyi di balik lemari ruangan itu.

Perlahan aku membuka pintu ruangan itu. Aku mendapati Marta yang tak sadarkan diri. "Marta" aku menggoyang-goyangkan tubuhnya. Dia tampak mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Kenapa aku disini?" Tanyanya.

"Semalam kau bekerja hingga larut malam" tungkasku.

Dia memegang sebelah kepalanya. "Benarkah?" Tanyanya.

"Kita ke kamar sekarang ya" kataku. Dia mengangguk.

"Kepalaku terasa berat" lirihnya.

~~~~~~~~~~~~

AUTHOR POV

Anita mempercepat langkahnya menyusul Linda. "Lin!" Panggil Anita.

Linda menghentikan langkahnya. "Eh, Nit, kenapa lo?" Tanya Linda.

"Lo habis ngajar di kelas Agatha kan?" Tanya Anita.

"Iya, ada apa emangnya?" Tanya Linda.

"Agatha ada di kelasnya kan?" Tanya Anita

"Gak. Dia udah gak sekolah lagi deh kayaknya" kata Linda.

"Soalnya gue denger-denger dari temennya gitu sih, dia berhenti sekolah gitu" imbuh Linda.

"Lo tau tempat tinggalnya gak?" Tanya Anita.

"Lo mau ngapain sih sebenernya?" Tanya Linda.

"Nanti gue ceritain" kata Anita.

"Lo kan bisa cari di buku data siswa" kata Linda.

Anita menepuk dahinya. "Oh ya, gue lupa. Makasi ya Lin" Anita langsung berlari menuju ruangannya.

Linda menggaruk kepalanya, bingung melihat tingkah temannya itu.

~~~~~~~~~~~~

Sebuah mobil berhenti di depan sebuah rumah. Anita turun dari mobil itu, dia tampak bingung dengan tempat ini seperti sebuah desa. Tapi hanya itu petujuk yang dia dapat.

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya lewat di hadapannya. "Permisi bu" kata Anita.

Wanita itu menoleh seraya tersenyum. "Iya nak? Apa ada yang bisa ibu bantu?" Tanya wanita itu.

"Saya mau bertanya, apa benar Agatha tinggal disini bu?" Tanya Anita.

Wanita itu tampak terdiam raut wajahnya berubah. "Bu?" Panggil Anita.

"I...i...iya, rumahnya ada disebelah sana" ibu itu menujuk sebuah rumah di belakang pohon beringin besar.

Anita melihat ke arah rumah itu. Dia merasa ada hal aneh. "Terimakasih ya bu" kata Anita.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang