32. Minta cucu

818 51 5
                                    

AUTHOR POV

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya gilang sambil fokus menyetir. Mereka baru saja pulang dari sekolah.

"Kau terluka" kata anita sambil menunjuk kearah bibir gilang yang mengeluarkan darah.

"Tenang ini hanya luka kecil, sebentar lagi sembuh" balas gilang.

"Kita berhenti diapotek" kata anita. Gilang hanya mengangguk.

~~~~~~~~~

ANITA POV

Setelah mampir diapotek aku kembali kedalam mobil. Sedikit kerepotan karena baju yang aku kenakan.

Sampai didalam mobil, marta mulai menjalankan mobilnya dan membunyikan sebuah lagu.

Tiba saatnya kita saling bicara 🎶
Tentang perasaan yang kian menyiksa🎶
Tentang rindu yang menggebu🎶
Tentang cinta yang tak terungkap🎶

"Kenapa harus lagu seperti ini?" Batinku. Aku masih sibuk membuka obat luka yang baru ku beli.

AUTHOR POV

Sudah terlalu lama kita berdiam 🎶
Tenggelam dalam gelisah yang tak teredam🎶

Mobil mereka terhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah. Perlahan anita mulai mengoleskan obat luka itu di bibir gilang.

Memenuhi mimpi-mimpi🎶
Malam kita🎶

Kedua manik hitam saling beradu. Tangan gilang yang mulanya memegang setir mobil berpindah memegang tangan anita.

Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah 🎶
Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu🎶

Deg!

Anita merasa sekelompok kupu-kupu terbang dalam dirinya. Gilang terus menatapnya sambil tersenyum

Dan kini hanya ada aku dan dirimu🎶
Sesaat di keabadian🎶

Tiba-tiba gilang menarik pelan tangan anita lalu menciumnya dengan mesra. Anita sontak terperanjat mendapat perlakuan seperti itu. "Terimakasih sayang" kata gilang sambil tersenyum.

Tinnn!!!! Tinn!!!!

Suara klakson mobil mengagetkan mereka. Saking terhanyut akan suasana mereka sampai tak menyadari bahwa lampu sudah berubah menjadi hijau. Mereka berdua sontak tertawa.

Anita terus tersenyum sepanjang perjalanan mengingat kejadian lima menit yang lalu. "Apa kau baik-baik saja?" Tanya gilang.

"Ha? Aku baik-baik saja" balas anita yang terlihat salah tingkah.

~~~~~~~~~

"Nanti malam mama akan dan papa akan datang" kata gilang sambil memainkan ponselnya.

"Benarkah?" Tanya anita ynag tengah membuka semua perhiasan yang ia kenakan. Gilang membalasnya dengan anggukan.

"Itu kabar yang bagus, aku akan mempersiapkan semuanya" kata anita.

~~~~~~~~~

Tampak orang tua gilang baru saja habis menikmati makan malam yang dihidangkan. "Jadi bagaimana keputusan mu gilang? Apa kamu mau menerima tanggungjawab yang ayah berikan padamu?" Tanya johan.

Anita sangat berharap agar gilang menerima hal itu. "Iya, gilang menerimanya" anita terlihat senang dengan keputusan yang diambil gilang.

"Kamu yakin?" Tanya johan.

"Yakin pa, ini semua berkat anita yang udah mau yakinin gilang buat nerima tanggungjawab yang papa berikan" kata gilang.

"Baiklah, lusa papa akan adakan acara serah terima jabatan. Itu akan jadi pesta yang paling meriah kamu dan anita bisa mengundang semua teman kalian untuk datang" kata johan.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang