44. Siasat yang terkuak

393 30 3
                                    

Dia hanya mengangguk dan berjalan ke ruang makan.

~~~~~~~~~~~~~

Seperti biasanya Renita juga makan bersama kami. "Renita, kamu duduk disini" Marta menujuk ke kursi disebelahnya.

"Marta, tapi itu kan tempat dudukku?" Kataku. Setiap hari dan setiap makan aku selalu duduk disebelah Marta dan itu dia yang menyuruhku untuk duduk disana. Namun sekarang dia menyuruh Renita yang duduk disana.

"Anita, itu hanya tempat duduk" kata Marta.

"Iya tapi kan..."

"Apa karena tempat duduk kau akan terus meributkannya?" Tanya Marta dengan menaikkan sedikit nada bicaranya.

Aku hanya bisa pasrah. Dan terpaksa duduk di hadapan Marta. "Renita tolong ambilkan saya minum" kata Marta.

"Biar aku" kataku.

"Aku minta Renita yang ambilin bukan kamu" kata Marta.

Renita menuangkan air pada sebuah gelas dan hendak memberikannya pada Marta, tapi sebelum itu air yang ia bawa tumpah dan membasahi baju Marta.

"Kamu bisa pelan-pelan gak sih?!" Kataku.

"Anita sudah!" Marta sedikit berteriak. Renita tampak menunduk.

"Kamu gak perlu marah gitu sama dia" kata Marta.

"Tapi dia udah bikin baju kamu basah" kataku.

"Ini bisa diganti nanti, sudah jangan di ributkan lagi" kata Marta.

"Kamu kenapa sih belain dia terus?" Tanyaku. Membuat Marta menatap ke arahku.

"Sekarang aku yang nanya kenapa kamu selalu nyalahin dia? Padahal itu hanya masalah kecil" Tanya Marta.

Aku memutuskan untuk pergi dari ruang makan. Lebih baik aku mengistirahatkan diriku.

~~~~~~~~~~~~~~

AUTHOR POV

"Marta, mama ngundang kita makan malem di rumah mama" kata Anita.

"Iya, nanti kita kesana" balas Gilang.

"Ini sarapannya" kata Anita sambil memberikan sebuah kotak makan pada Gilang.

"Makasih" balas Gilang singkat. Anita hanya mengela nafas.

"Renita, kita berangkat sekarang" kata Gilang.

"Baik pak" balas Renita.

"Mari bu" kata Renita pada Anita. Namun bukannya membalas Anita malah tak menghiraukannya.

~~~~~~~~~~~~~

Malam harinya Anita dan Gilang sudah bersiap akan pergi ke rumah Hana.

"Sudah siap?" Tanya Gilang pada Anita.

Anita mengangguk sambil tersenyum. Saat mereka berjalan menuju lantai bawah, disana tampak Renita berpenampilan rapi. "Apa dia....?"

"Kita berangkat sekarang" kata Gilang. Anita merasa sedikit kesal saat mengetahui ternyata Gilang juga mengajak Renita pergi kesana.

~~~~~~~~~~~~

Tak berselang lama, mereka pun sampai disana. Tidak terlelu ramai hanya acara makan keluarga. "Selamat malam" sapa Anita.

Hana yang melihatnya langsung menghampiri dan memeluk Anita. "Selamat datang menantu mama yang cantik"

"Mama apa kabar?" Tanya Anita sambil berjalan beriringan dengan Hana.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang