"Iya ma, Nita berangkat!" Anita berlalu meninggalkan keluarganya.
~~~~~~~~~~~
ANITA POV
Dengan ditemani dua orang lelaki berbadan kekar, aku memasuki rumahku aku sudah tau orang itu pasti ada di dalam siapa lagi kalau bukan Mas Herman?
Tanpa mengetuk pintu aku langsung masuk kedalam rumah itu. Toh juga aku yang punya.
Mas Herman tampak kaget dengan kedatanganku tapi aku tak peduli. "Anita..." Lirihnya.
"3 hari lagi perceraian kita akan diurus Mas!" Kataku tanpa melihat lawan bicaraku.
"Nit, maafin aku," ucapnya sendu
"Aku sadar aku salah, maafin aku Nit." Imbuhnya.
Elehh...nanti aja juga buat salah lagi. Aku juga bingung kenapa aku bisa berubah seperti ini? Entahlah mungkin efek kejadian kemarin.
"Udah gak ada maaf lagi buat kamu Mas, aku udah gak bisa maafin kamu...oh dan iya, satu lagi, aku dateng kesini cuma mau ngasi tau kalo ini rumah aku Mas." Kataku sambil tersenyum ke arah Mas Herman.
"Jadi aku minta kamu pergi dari rumahku dan semua barang-barang dari ku tolong dikembalikan lagi pada pemberinya." Kataku.
"Tapi Nit...?" Mas Herman tampak tak ingin melakukan hal itu.
Aku melirik kearah dua orang lelaki dibelakangku. "Geledah dia!" Perintahku.
"Baik bu!" Balas salah satu dari mereka.
Dengan cepat dua orang itu mencengkram kedua lengan mas Herman. Mereka mengeluarkan semua isi kantong baju dan celananya. Ada dompet, kunci dan lain-lain.
"Nit, maafin aku," kata mas Herman sambil sibuk memberontak.
"Tunggu!" Kataku. Membuat tiga orang yang tengah berkutat menghentikan kegiatannya.
"Baju dan celana itu aku yang beliin kan mas?" Tanyaku
"Sekalian buka yang itu juga!" Perintahku
Tanpa basa-basi, kedua lelaki berbadan kekar itu membuka paksa pakaian mas Herman. Aku lihat mas Herman hanya diam pasrah.
Sekarang mas Herman hanya memakai kaos dalam dan daleman pendek. Lucu! Aku yakin dia pasti sangat malu sekarang. Lagian siapa suruh jadi orang jahat?
"Mas bisa keluar sekarang!" Aku mempersilahkannya keluar dengan membukakan pintu.
Dengan pasrah mas herman melangkah keluar rumah. Tapi saat diluar rumah ia hendak memakai sebuah sandal. "Eh!! Itu kan aku yang beli!" Kataku sambil menunjuk kearah sandal itu.
"Tapi Nit?" Tanya Herman
"Seret dia!" Perintahku.
Kedua lelaki itu mencekal tangan mas Herman lalu menyeretnya keluar rumah.
~~~~~~~~~~~
AUTHOR POV
Tiga bulan berlalu, perlahan-lahan Anita bisa melupakan kejadian itu. Dan kini dia telah berubah.
Anita mengubah semua dalam dirinya, dari penampilan, sifat semua yang melekat dalam dirinya.
Disebuah salon tampak seorang wanita berambut panjang tengah duduk disebuah kursi. Dia tampak sedang menunggu seseorang.
"Halo?"
"......."
"Gue lagi nungguin Nita di salon"
"......."
"Gue juga gak tau, tumben-tumbennya tu anak ngajakin gue ke salon, dia banyak berubah sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...