45. Konspirasi I

385 24 1
                                    

"Makasih ya" balas Naira sambil tersenyum.
Beberapa hari kemudian, Gilang dan Naira semakin dekat mereka menjadi teman baik. Setiap ada yang mengganggu Naira, Gilang pasti akan melindunginya.

Tanpa Gilang sadari karena kebaikannya Naira memiliki perasaan pada Gilang. Setiap hari Naira rutin membawakan makanan untuk Gilang, mereka selalu belajar dan membuat tugas bersama. Hingga tiba saatnya Gilang harus pindah tempat tinggal ke kota karena ayahnya bekerja.

"Nai, aku mau ngomongin sesuatu" kata Gilang.

"Apa?" Tanya Naira.

"Aku bakal pindah sekolah" kata Gilang.

Naira sedikit terkejut mendengar hal itu. "Kenapa gitu?"

"Papa pindah tempat kerja, jadi aku harus ikut pindah juga" kata Gilang.

"Kan kamu udah janji gak bakal ninggalin aku, nanti kalau mereka bully aku lagi gimana?" Tanya Naira dengan raut sedih.

Gilang mengelus rambut Naira. "Untuk kali ini maaf ya Nai, aku gak bisa menuhin janji aku, tapi aku janji aku bakal dateng kesinj lagi" kata Gilang.

"Beneran kamu?" Tanya Naira ragu.

"Bener" balas Gilang.

"Janji?" Tanya Naira.

"Janji" Gilang mengacungkan kelingkingnya.

Naira langsung memeluk erat tubuh Gilang. "Aku tunggu disini" katanya. Gilang pun membalas pelukan Naira

Flashback off

Renita langsung menghempaskan kepala Anita membuat Anita merintih. "Dan kau tau apa yang terjadi setelah perpisahan kami?" Tanya Renita.

"Dia tidak menepati janjinya Anita, apa kau tau itu?" Tanya Renita.

"Kau tau bagaimana rasanya menunggu kedatangan seseorang yang belum tentu pasti" kata Renita.

"Aku pergi ke kota dengan satu tujuan, yaitu mencari Gilang dan apa yang aku lihat disini? Dia menikah denganmu" Renita tertawa seraya menangis.

"Orang aku cintai menikah dengan wanita lain yaitu dirimu!" Kata Renita.

"Tapi cara yang kau lakukan itu salah Naira" kata Anita.

"Aku tidak peduli hal itu yang penting, Gilang menjadi milikku hanya itu" kata Renita.

"Jika kau mencintainya kenapa kau tidak menyatakannya langsung?" Tanya Anita. Renita langsung mendorong kasar tubuh Anita.

"Aku terlambat Anita" Renita tersenyum.

"Dia sudah terlajur mencintaimu, kau! Kau orang yang aku benci dari dulu" kata Renita

"Kau benar-benar orang yang jahat" kata Renita.

"Kau selalu menghancurkan hidupku! Kau mengacaukan semuanya!"

"Kau anak Agas dan Alina bukan?"

"Anak yang saat berumur 7 tahun pernah mengalami koma karena ulahnya sendiri" Renita tersenyum smrik

"Dan orang tuanya malah menyalahkan pembantunya karena hal itu hingga membuat pembantu itu depresi"

"Mungkin kau tidak mengingatkan Anita, tapi karena ulahmu itu wanita yang tak bersalah menjadi bahan hinaan!"

"Dan aku benci hal itu, anggap saja hal yang aku lakukan ini bagian kecil dari balas dendam ku" Renita tertawa.

Anita langsung bangkit dan mendorong tubuh Renita "kau tidak boleh mengambil suami ku dariku!"

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang