AUTHOR POV
"Aku minta maaf, aku udah nyusahin kamu selama ini, aku udah buat kamu malu...." kata Anita. Gilang langsung memeluknya.
"Kamu gak salah kok" Gilang mengusap pelan wajah Anita.
"Aku yang seharusnya minta maaf, aku gak pernah ngertiin perasaan kamu selama ini" kata Gilang.
Anita mengeratkan pelukannya. Gilang mencium keningnya sekilas. "Kamu makan dulu ya" kata Gilang sambil menyodorkan sebuah piring berisi nasi.
"Itu mama yang buat lho" kata Hana.
Anita tersenyum seraya mengangguk. "Suapin" pintanya. Gilang yang gemas menarik pelan hidung Anita.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Gilang melihat Anita tengah membereskan barang-barang milik Devan. "Nit" Gilang mendekati Anita.
"Kamu lagi ngapain?" Tanya Gilang.
Anita tersenyum. "Beresin barang Devan. Mau aku simpen di lemari" katanya.
Gilang melingkarkan tangannya di pinggang Anita membuat si empunya sedikit tersentak kaget. "Besok aku gak sibuk, kamu juga libur kan?" Tanya Gilang. Anita mengiyakan.
"Kita jalan-jalan besok yuk!" Ajak Gilang.
"Kemana?" Tanya Anita yang sibuk melipat selimut di dalam box tidur Devan.
"Emm...gimana kalau ke rumah Amel? Kamu mau?" Tanya Gilang. Anita mengangguk senang.
"Habis itu kita ke pantai. Gimana? Udah lama kita gak jalan-jalan ke pantai" kata Gilang.
"Boleh" balas Anita semangat.
Tiba-tiba Gilang menghirup aroma tubuh Anita. Dia mencium sekilas pipi Anita yang membuat wajah Anita bersemu.
"Sini biar aku yang bantuin" kata Gilang. Anita tampak menunduk menahan malu.
"Kamu kenapa?" Tanya Gilang.
"Em...gapapa" balas Anita tanpa menatap Gilang. Melihat hal itu membuat Gilang terkekeh.
~~~~~~~~~~~~~~
GILANG POV
Sebuah tangan mengelus lembut wajahku. Aku yakin itu Anita. "Bangun sayang..." Lirihnya.
"Bentar lagi" balasku.
"Ayo mandi dulu, habis itu sarapan. Katanya mau jalan-jalan" katanya. Aku menarik tangannya membuat wajahnya mendekat.
"Eh, Marta..."
Aku mendekatkan wajahku dan berbisik. "Morning kiss dulu"
Kringgg....
"Eh telepon!" Kata Anita.
"Isss sial" gerutuku.
"Halo mama"
"Halo sayang, gimana keadaan kamu sekarang?"
"Anita baik-baik aja kok ma, mama gimana?"
"Mama baik juga, Gilang mana?"
"Ini dia lagi tidur"
Anita melirik ke arahku seraya terkekeh. Beberapa menit berlalu, akhirnya telepon itu tutup.
"Udah?" Tanyaku. Anita mengangguk mengiyakan.
"Ayo! Sini lanjutin lagi" pintaku.
"Mandi...mandi cepet!" Anita menarik selimutku secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...