47. Kebenaran

522 34 0
                                    

AUTHOR POV

Para perawat mendorong dua bad pasien menuju ke sebuah ruangan. Dimana di bad itu terbaring Anita dan di bad satunya lagi ada Gilang.

"Biar aku yang jaga Gilang, kamu jaga Anita" kata Johan pada Hana. Sambil menangis Hana membantu para perawat mendorong bad hingga sampai di sebuah ruangan.

"Bu harap tunggu diluar ya" kata salah seorang perawat lalu menutup pintu ruangan itu. Hana tak berhenti menangis melihat anak dan menantunya seperti itu. Tak berselang lama Johan datang menghampiri Hana.

"Gimana Anita?" Tanya Johan. Hana hanya menggeleng sambil menangis.

"Dokter bilang Gilang akan siuman beberpa jam lagi" kata Johan.

"Aku takut" lirih Hana. Johan langsung membawanya dalam pelukan.

~~~~~~~~~~~~

"Anita!!" Suara itu mengalihkan pandangan Hana dan Johan. Alina berlari sambil menangis.

"Dimana putriku?" Alina memengang erat tangan Hana sembari menangis.

"Dia akan baik-baik saja Alina, dokter masih menanganinya" kata Hana yang juga menangis.

Agas memeluk Alina dan mengajaknya duduk di kursi tunggu. "Jangan menangis" lirih Agas.

"Putriku" lirih Alina dalam pelukan Agas.

Ceklek...

Seorang dokter keluar dari ruangan Anita. "Keluarga Anita?" Tanya nya.

Alina dan Agas sontak berdiri. Alina mendekati dokter itu. "Saya ibunya" lirih Alina sambil menyentuh dadanya menadakan akan dia orangnya.

"Kami harus melakukan tindakan operasi di karena pasein kekurangan banyak darah dan ada peluru yang bersarang di tubuhnya" kata Dokter itu.

"Jika keluarga setuju saya harap menandatangi surat persetujuannya. Mari" dokter itu berpamitan lalu pergi.

Alina menatap ke arah Agas sambil menahan tangisnya. "Anak kita" katanya.

~~~~~~~~~~~~

Hana dan Johan kini berada di ruangan Gilang menunggu Gilang sadar.

"Anita" Bisik Gilang.

"Gilang, kamu sudah sadar? Ini mama sayang" Hana mengelus pelan kepala Gilang.

Perlahan Gilang membuka matanya. "Gilang ada dimana?" Tanyanya.

"Kamu ada dirumah sakit sekarang, kamu terluka tadi" jelas Hana.

"Apa ada yang sakit?" Tanya Johan.

Gilang menggeleng pelan. "Hanya seluruh tubuh Gilang rasanya berat"

"Ma, pa, Anita dimana?" Tanya Gilang.

"Dia dari pagi gak ada dirumah" imbuhnya.

"Anita sedang di bawa keruang operasi, dia terluka parah" Kata Johan.

"Bagaimana bisa?" Tanya Gilang

Hana menceritakan semua yang terjadi pada Gilang. "Dia nolongin kamu tadi" kata Hana.

Gilang terdiam sejenak. "Gilang mau ketemu Anita" katanya.

Dia berusaha turun namun kakinya susah untuk di gerakkan. "Kaki Gilang ma?" Tanya Gilang bingung.

Johan segera memanggil dokter. Beberapa menit dokter berkutat memeriksa keadaan Gilang.

"Saudara Gilang mengalami lumpuh sementara" kata dokter itu.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang