GILANG POV
Pagi ini aku tak bisa berhenti tersenyum. Aku tak bisa melupakan kejadian kemarin.
"Wee!! Senyum-senyum sendiri aje lo" Bima menghampiriku bersama Bagas.
"Hehehe...biasa" balas Bagas.
"Habis kali obatnya" imbuhnya lalu tertawa terbahak-bahak.
"Giliran julidin temen nomber satu ni anak" balasku.
"Eh iya, gimana kabar lo sama bu Anita?" Tanya Bima.
"Baik-baik aja kok, dan ada yang mau gue ceritain ke kalian" balasku.
"Apaan tuh?" Tanya Bima
"Apa...apa??" Tanya Bagas.
"Nanti gue cerita di kelas" balasku lalu pergi mendahului mereka.
"Ehh...tunggu kamprett!!" Teriak Bima.
~~~~~~~~~~~
AUTHOR POV
Disisi lain seorang wanita dengan baju batik dan celana panjang hitam tengah duduk sebuah kursi sambil sibuk mengomel pada teman dihadapannya.
"Kemarin dia kerumah gue Lin" Anita menumpu wajahnya dengan kedua tangannya.
"Tu muka biasain aja, gak usah manyun-manyun gtu mirip bininya donal tau gak" balas Linda.
"Seperti biasanya dia ngegombalin gue gitu, sampai akhirnya gue yang kena" Anita memutar bola matanya malas.
"Masa sih? Gue penasaran nih, gimana coba cerita dong Nit" pinta Linda.
Anita menceritakan semua yang terjadi pada Linda. Sesekali Linda tertawa mendengar cerita temannya itu.
"Bodohnya gue, malah ngomong gtu, pasti kepedean tu anak" kata Anita kesal.
Linda terus tertawa melihat temannya itu. "Nit, keknya lo cocok deh sama dia" kata Linda sambil tertawa kecil.
"Eh, mulut lo tolong di kontrol!" Perintah Anita.
"Maafkan saya bu Anita" balas Linda sambil terawa geli.
"Seneng dah lo kan?" Kata Anita pada Linda yang sedari tadi masih tertawa.
Tok...tok...tok...
"Selamat siang bu guru" sapa Roby dan Hendra bersamaan.
Hal itu membuat Anita sedikit tersentak. "Dasar pamud rempong" kesal Anita.
Sedangkan dua orang itu tertawa geli melihat tingkah temannya itu. "Liat dong gue bawa apaan ni?" Tanya Roby sambil mengangkat dua bukus tas plastik berisi makanan.
"Wahh!! Kalian memang terdebes" balas Linda sambil melangkah menghampiri Roby.
"Si Nadir kemana?" Tanya Hendra.
"Biasa tugas numpuk" balas Anita.
"Hadir!!!" Teriak seorang wanita dari luar ruangan yang tampak ngos-ngosan.
Empat orang yang ada dalam ruangan itu mengerjitkan dahinya serempak keheranan melihat wanita itu.
"Lo habis dikejar setan ya Dir??" Tanya Linda.
"Dikejar setan apaan, yang ada gue yang lagi ngejar setan" kata nadira sambil melangkah masuk keruangan itu.
"Busett dah, cepet banget jalannya cowok-cowok ni" kata Nadira yang sambil mendudukan dirinya di sebuah sofa.
"Udah-udah, ayo dimakan" kata Roby.
"Ya, kalian makan duluan aja gue mau beli sesuatu dulu ke kantin" kata Anita yang langsung pergi menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...