35. Sebuah Pertanda

510 38 9
                                    

Happy reading gaess🤗😘





AUTHOR POV

"Hay kak!!" Sapa bagas lewat videocall

"Hay gas! Mama sama papa dimana?" Tanya anita kemudian duduk.
"Lagi keluar mereka" balas bagas.

"Berkas yang gue kasi udah selesai?" Tanya gilang.

"Ck, jangan bahas urusan kantor dulu napa" gerutu bagas. Melihat hal itu membuat anita dan gilang tertawa.

"Lang, kapan lo ngajak kak nita ke kantor?" Tanya bagas.

Anita dan gilang saling bertatapan. "Aku denger-denger sekolah besok libur ya kak?" Tanya bagas.

"Iya" balas anita.

"Pas baget! Besok kakak ikut ke kantor ya, biar bagas kenalin tempat kerja bagas nantinya" kata bagas

"Besok beneran libur?" Tanya gilang pada anita.

Anita mengangguk mengiyakan. "Mau ikut ke kantor besok?" Tanya gilang.

"Boleh, terserah kamu aja" balas anita.

"Ekhemm" bagas tiba-tiba berdehem.

"Inget, telpon masih hidup" peringatan bagas. Gilang sontak terkekeh.

"Hampir lupa gue" balas gilang.

"Jadi ikut?" Tanya bagas.

"Jadi" balas anita sambil tersenyum.

~~~~~~~~~~

Anita tampak membenarkan dasi yang di kenakan gilang. "Sudah selesai" kata anita. Perlahan tangan gilang menakup kedua pipi anita.

Gilang mulai mendekatkan wajahnya pada wajah anita. "Kita harus berangkat sekarang marta" kata anita menyadarkan gilang.

"Iya, kau benar" balas gilang.

~~~~~~~~~~

Didalam mobil tampak anita dan gilang duduk berdampingan. Sedangkan renita dan pak agus sopir pribadi gilang duduk di kursi depan.

Anita melihat keluar jendela pemandangan pagi hari di kota tampak sangat indah. Tiba-tiba gilang menggenggam tangan anita yang ada di atas pahanya. Karena hal itu anita sedikit terperanjat.

Dia menatap ke arah gilang. Namun yang dilihat hanya menampakkan senyum. "Apa aku tampan hari ini?" Goda gilang pada anita. Anita menarik kembali tangannya.

"Apaan sih?" Kata anita salah tingkah.

Disisi lain, renita yang tengah menatap kaca spion dalam mobil tampak mengepalkan tangannya kesal.

"Sudah sampai pak" kata pak agus. Mereka langsung keluar dari mobil.

Gilang mengulurkan tangannya pada anita. "Ayo kita masuk" Anita menatap ke arah gilang.

Perlahan anita membalas uluran tangan gilang. Mereka masuk beriringan sambil berpegangan tangan. Semua pandangan tertuju pada mereka.

"Cantik sekali"

"Siapanya pak gilang ya?"

"Apa itu kekasihnya?"

Bisikan-bisikan itu terdengar saat anita dan gilang memasuki kantor. "Selamat pagi pak" sapa para karyawan bersamaan.

"Disini kalian pasti bertanya-tanya siapa yang saya ajak sekarang ini kan?" Semua karyawan mengangguk serempak.

"Perkenalkan ini adalah istri saya, kalian bisa memanggilnya bu anita" kata gilang. Renita memutar bola matanya malas mendengar gilang memperkenalkan anita.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang