Sevely ship mana suaranya?????!!---
"Akhirnya anak itu tak ada lagi," kata Snape menampilkan smirknya.
"Natalie ...."
"Severus ...."
"Kau duluan," kata Severus.
"Severus ... kau mau menjelaskan sesuatu?"
"Tentang?" sahut Snape.
"Tentang kita," jawab Natalie dengan mantap. Snape yang menyadari maksud Natalie langsung mendekat, dan menggenggam tangan Natalie. "Aku ... aku hanya tak ingin dilukai sekali lagi," sambung nya.
"Aku paham ... aku mencintaimu, Nat," ungkap pria bersurai hitam legam.
"Serius?" beo Natalie.
"Aku Severus," balas Snape tersenyum geli. Natalie menatap Severus untuk beberapa saat sebelum menjatuhkan tubuhnya pada pria di hadapannya.
"Terserah," ujar Natalie.
Suara deheman yang sengaja dibuat sontak membuat mereka berdua saling menjauh.
"I-iya masuk," kata Natalie gelagapan sambil nyengar-nyengir. Prof McGonagal yang dipersilahkan pun masuk kedalam.
Sementara Seveus Snape mengusap bahu Natalie, berisyarat bahwa ia akan keluar.
"Baiklah, jadi ada-apa?" tanya Natalie.
"Ini, perkamen yang kau minta," kata prof McGonagal.
"Profesor ... kurasa kau sedang ehem ehem ya," godanya.
"Ehem ehem apa? Sudah keluar saja kalau mau mengejekku saja," ucap Natalie sambil terkekeh.
"Haha, ya sudah aku keluar, katakan padaku jika kau sudah akan ehem ehem," godanya lagi.
"Sudah sana!!" Natalie tak lagi bisa menahan wajahnya yang memerah.
Prof McGonagal tertawa puas, sambil berjalan keluar membuat Natalie dapat menghela nafas lega.
Rencananya setelah mengajar kelas terakhir ia akan pergi mengunjungi Heana. Heana ia bawa untuk melatih emosional nya dan juga ilmu bela dirinya. Natalie fikir itu akan berguna untuk anaknya.
Sementara itu, diluar orang-orang sibuk mempertanyakan Heana, kemana anak itu pergi.
Prof Natalie berjalan menyusuri koridor sepi.
Kemudian netranya menangkap laki-laki berjas hitam dengan rambut blonde yang tengah berdiri hampa."Hei," sapanya. Draco menoleh, tak menjawab apa-apa. "Malfoy," kata prof Natalie ikut berdiri disamping draco.
"Kurasa sifatnya tak beda jauh dengan Lucius." Natalie kemudian terkekeh.
"Kau mengenal ayahku?" Draco menoleh sedikit.
"Aku, dan dia berteman ... bersahabat maksudku, dengan ibumu juga," jawab Natalie. Draco tersenyum kecil.
"Kau kenapa?" tanya Natalie.
Draco menggeleng. "Kau tidak akan pernah mengerti," lontarnya sarkas.
"Tentu aku mengerti, ayahmu masuk azkaban, lalu kau mendapat tugas bodoh itu," ucap Natalie, kemudian merangkul Draco. "Kau tau, terkadang memang hidup tak akan pernah henti-hentinya memberi alasan, memberi alasan kita bahagia dan sengsara ... hidupmu penuh tekanan, kau bisa bercerita apa saja denganku, jangan ragu," sambungnya kemudian pergi.
"Natalie!" Severus memanggil namanya, membuat sang empunya menoleh. "Kau mau kemana?" tanyanya.
"Pergi," jawab Natalie.
"kau selalu pergi? kemana?" tanyanya lagi.
"Tak harus ku jawab bukan," sahut Natalie. Ia pergi dengan cepat setelah memberi kecupan hangat untuk Severus.
Sumpah teu tiasa ngadamel adegan, janten ngagelenyu😭
KAMU SEDANG MEMBACA
。☆strange girl༼✩ |D.M
Fanfic,。.゚Wizarding World彡 °.✧Aku pernah berharap untuk menghilang saja dari dunia. Dunia ini terlihat begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?。-✧ "Kapan kau akan mencintaiku?" "Jika kau sudah m...