Dua◕ (Sudah Revisi)

1.6K 200 16
                                    

Ini adalah tahun ke-lima Heana, semoga saja tahun ini adalah tahun yang baik untuknya.

"Draco," panggilnya.

"Hm," sahut laki-laki itu malas.

"Draco, apa tidak bisa kau merubah sikapmu padaku?" tanya Heana ragu. Draco berbalik, dan mengerenyitkan dahinya.

"Bagaimana?" tanya Draco memastikan.

"Mungkin kau tidak akan mencintaiku sebagai kekasihmu, tapi tak bisakah kau mencintaiku sebagai temanmu?" Kata Heana.

"Tidak. Tujuan awalku adalah membuatmu sengsara," jawab Draco ketus sambil menatap tajam lurus ke depan.

"Draco, aku mencintaimu," ujar Heana tulus.

"Itu urusanmu. Aku tidak mencintaimu," jawab Draco tak peduli.

"Kenapa?" tanya Heana.

"Karena, kau hanya gadis aneh, dan gila, bisakah kau berpikir menggunakan akal sehatmu? Siapa yang ingin denganmu?" Draco terkekeh sinis setelah mengatakan hal itu sambil menatap Heana dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Tapi kau yang memulai itu terlebih dulu," bantah Heana.

"Kau sama seperti Loony. kemudian kau lebih aneh karna sering tersenyum sendiri, lalu kau ... Entahlah, tapi kau berbeda disaat semua orang akan marah atau menangis ketika diganggu, dan kau hanya terus terusan tersenyum, dan penampilan mu juga aneh, ya sangat aneh, tatapan mu sangat aneh, intinya seluruh dari mu aneh," jawab Draco dengan tersendat-sendat sambil membereskan lengan kemejanya.

"Gila," kata Heana pelan.

"Iya." Dan Draco pergi meninggalkan gadis yang tengah mengerenyitkan dahinya bingung.

Mungkin dia memang aneh, memakai banyak sekali gelang-gelang, dia selalu tampil seperti tak memperdulikan tampilan. dia sebenarnya cantik, tapi tatapanya aneh, ya dia aneh. Tapi itu tak layak layak dibenci.

***

Keesokan harinya seperti biasa Heana selalu mengikuti Draco. Dia hanya ingin melihat laki-laki itu, tanpa sepengetahuan orangnya.

Entah kenapa dia membuat Heana tersetrum saat melihatnya.

Dia sangat tampan.

Saat sebelum makan siang, Draco menarik Heana keluar aula dengan tergesa.

Tiba-tiba saja dia berhenti, membuat gadis itu akan jatuh, tapi Draco langsung menarik tangannya dan tanpa sengaja tubuh gadis itu masuk ke dalam pelukannya.

Heana mematung di sini, sudah lama dia tak merasakan kehangatan ini.

Dia kemudian mendorong Heana keluar dari pelukannya. "Jangan terlalu percaya diri. Aku minta padamu jangan mengikuti aku lagi!" Ucapnya menatap mata Heana tajam.

"Kenapa?" tanya Heana

"Astaga kau masih tanya kenapa? Aku tidak nyaman, bodoh!" Laki-laki itu terlihat frustasi. "Terserah gadis aneh, pergi sana!" lanjutnya mendorong Heana dengan kasar.

"Kasar sekali," gerutuh Heana dengan wajah muram.

Draco menarik nafas, dan kemudian tersenyum manis dibuat-buat.
"Heana, sudah aku sudah selesai bicara, jadi kau pergi oke?" ucapnya dengan nada halus terpaksa.

Heana pun berbalik untuk pergi seperti apa yang diperintahnya.

"Gadis aneh," gumam Draco.

***

Di dalam kamarnya, Heana menukar-nukar kalung, dan barang-barang anehnya, menaruh dan memakainya bergantian.

Kemudian dia berniat memberikan cin-cin ukiran buatan nya sendiri saat dia di hukum dan di kunci di halaman belakang rumah.

。☆strange girl༼✩ |D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang