Delapan puluh tiga

401 48 7
                                    

"sayang.. sayang.. sayang" rengek Draco. "Apa?" Tanya Heana, dirinya tengah bersantai dengan membaca buku sebelum tidur tapi lihatlah.. suaminya sangat menyebalkan, terus saja mengganggunya.

"Mau nen" Ucap Draco pelan, tapi terdengar oleh Heana, membuat matanya membulat.

Plak!

Buku yang ia pegang berhasil mendarat dipipi Draco.

"Sshh aduhh, kenapa sih? Orang cuma minta nen kok, sama istri sendiri lagi" kesalnya.

"Lagian baca buku Mulu" cibir Draco, "Baca buku sebelum tidur" sahut Heana. "Kok baca buku sebelum tidur.. Ngen-- sebelum tidur lah yang bener"

"Gak ada!" Ketus Heana, dan kembali membaca bukunya. Draco mendusel - dusel Kepalanya pada dada istrinya itu.

"Ish, Draco! Aku lagi baca buku!" Geramnya, "Ya udah kamu baca buku lagi tapi aku mau nen.." rengeknya lagi, membuat Heana terheran - heran, tapi tangannya tetap membuka baju yang ia pakai membiarkan Draco berbuat sesukanya.

Oh lihatlah, seperti kambing kelaparan yang baru saja bertemu ibunya.

"Gak ada isinya juga" gumam Heana pelan dan kembali pada bukunya. "Nanti kalo udah ada susunya bagi aku ya" kata Draco.

Heana lagi - lagi melototkan matanya.

Sekitar lima menitan, Heana menjadi tidak fokus untuk membaca karena pergerakan mulut Draco di dadanya.

"Sshh" Bahkan pria itu sesekali menggigitnya gemas.

Sudahlah, Heana memilih memejamkan matanya sebelum Draco berhasil menerkam dirinya.

Tak sampai sepuluh menit, wanitanya sudah tertidur pulas, Draco tersenyum kecil, tangannya mengusap pipi Heana, lalu melanjutkan aksinya.

"Draco!! Dimana kamu sembunyikan barang - barang kesayangan dad?!" Teriak Lucius dari arah bawah.

"Jangan katakan padanya Draco! Jangan lagi - lagi membeli barang - barang magic gelap seperti itu lucius!" Sentak Narcissa.

Sepertinya mereka berdua sedang berjalan tergopoh-gopoh kearah kamar Draco dan istrinya.

Sementara didalam sana Draco tak memperdulikan orang tuanya yang tengah meributkan barang - barang magis ayahnya. Ia lebih asik mengguyel dada istrinya.

'Cklek'

Kedua orang itu membulatkan matanya, sebelum Lucius memutuskan untuk membalikan tubuhnya dengan canggung.

Draco menghela nafas berat, dan menarik selimut menutupi dada istrinya. "Kenapa?" Tanya Draco malas.

"D-draco.." Narcissa sendiri jadi bingung apa yang harus ia katakan. "Kenapa mom? Dad? Lebih baik kalian melakukan hal ini juga, ini menyenangkan" Ujar Draco, semoga saja ini jalan tengahnya agar orangtuanya tak lagi meributkan barang - barang tak berguna itu.

Sementara lucius sudah mengulum senyumnya bahagia. Jika sering-sering begini, tak apa jika barang miliknya dihilangkan.

Narcissa menutup pintu kamar bernuansa Cream itu. Ya semenjak Heana tinggal disini, kamar mereka di desain lebih cerah, bahkan Heana sendiri lumayan sering mengenakan gaun dan jubah berwarna Pastel yang dipadukan dengan warna yang lebih gelap, seperti merah gelap contohnya. Ya memang berbeda dari keturunan sebelumnya yang selalu mengenakan pakaian serba hitam.

Kembali pada Draco, ia memilih tidur dengan memeluk istrinya dengan erat dari pada melanjutkan acaranya.

Sekarang, Heana tengah membantu Draco mengenakan jasnya, pria itu akan berangkat kerja sekarang.

"Sayang, aku berangkat dulu ya, bye" ia memberikan kecupan dikening istrinya sebelum pergi.

Heana tersenyum, menatap Draco yang sudah keluar dari manornya, ia kembali menutup pintu, dan pergi kedalam. Tapi belum jauh ia melangkah, suara ketukan membuatnya berhenti dan membalikan diri.

"Ck. Siapa sih" gumamnya.

Ia membuka pintu itu kembali dan terkejut dengan kedatangan ketiga manusia dihadapannya.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Heana datar. "Kami hanya ingin berkunjung, apakah salah?" Jawab Leo.

"Ada siapa, menantu?" Tanya Lucius, dengan nada emm kau tau bagaimana gaya angkuh dia berbicara, jujur baru kali ini lagi Heana mendengar Lucius berbicara dengan nada seperti itu.

Sepertinya Lucius menyadari keberadaan keluarga laknat itu. "Masuklah nak" Lucius tersenyum misterius, Heana menuruti perintah mertuanya itu.

Heana berjalan sambil memandangi kearah pintu karena penasaran. "Hei, ada apa?" Tanya Narcissa yang baru saja tiba disamping menantunya itu.

Heana terkejut dan terkekeh pelan, "gak kok, hehe ada itu.. ck mom lihat saja sendiri" Ujarnya, setelah itu pergi ke kamarnya.

"Apa yang kau mau lagi leo?" Tanya Lucius "Tidak, santai saja, kau ini seperti sangat takut aku akan membawa hal buruk" Leo terkekeh pelan.

Lucius memunculkan lagi smirknya dan mengangguk-angguk "Silahkan masuk."

Narcissa yang melihat Leo, Charloetta Dan putrinya masuk pun langsung mendatangi mereka.

Setelah dipersilahkan duduk, tak lama peri rumah datang membawa teh hangat dan beberapa camilan.

"Jadi ada apa? Tumben sekali kau berkunjung kesini" kata Lucius membuka obrolan.

"Ah tidak, hanya sekedar berkunjung, memperbaiki hubungan yang sedikit renggang" Jawab Leo.

"Bagaimana anak itu disini? Apa dia merepotkan? Kurasa iya, dia sangat tidak berguna, jadi jang--" Ucapan Leo terselang oleh Narcissa yang menyela ucapannya.

"Ekhem, tidak. Sejauh ini dia sangat baik, dan sangat berguna, ah rasanya beruntung sekali memiliki menantu seperti dia, hampir setiap hari ia selalu memijitku, atau membuatkan aku makanan yang enak - enak" dari nada lembut wanita itu bicara sangat - sangat menekankan bahwa yang Leo ucapakan tidak benar dan ia tidak suka itu.

Leo terkekeh canggung. "Emm, Lucius apa aku bisa menitipkan putri kami disini? Untuk beberapa waktu kedepan? Kami ada perjalanan ke Singapura untuk urusan bisnis" ujar Leo.

"Berapa lama?" Tanya Narcissa sedikit ketus. "Eemm aku tidak tahu pasti" Jawab Leo.

"Memangnya kenapa kalau dia sendiri dirumah?" Tanya Narcissa heran. "Kami tidak bisa meninggalkannya sendirian, ia adalah putri kesayangan kami" kata Charloetta sambil mengusap rambut Deepika dengan lembut.

"Bagaimana kalian mengizinkannya bukan?" Tanya Charloetta. Narcissa melirik suaminya yang tengah mengalihkan dirinya pada teh dihadapannya. Narcissa menghela nafas, dan mengangguk "Ya baiklah, tapi jangan terlalu lama"


"Dengar jangan terlalu lama, kau harus cepat-cepat melancarkan aksimu! Jangan sampai ada jejak!"

"Pasti, aku akan mengeluarkan gadis bodoh itu keluar dari kelurga Malfoy!"


A/N: Hadeh..




。☆strange girl༼✩ |D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang