"Makan dulu," ujar Heana.
"Nanti saja, aku makan di luar dengan Astoria," jawab Draco. Heana melempar tatapan tajam.
"Draco, sekali saja kau hargai aku," lirih Heana.
"Apa sih!" ketua Draco berlalu begitu saja ke luar.
"Sakit sekali rasanya."
***
3 bulan berlalu.
Kehidupan mereka tetap begitu, Heana yang tak pernah dihargai oleh Draco, saat sedang mengobrol di teras belakang bersama Narcissa.
"Kamu belum ngisi?" tanyanya.
Heana menghela nafas, "Gimana bisa ngisi, Draco saja tidak pernah menyentuhku."
"Hah?" Cissy tak menyangka.
"Menyebalkan itu anak, kau yang sabar ya, Sayang," kata Cissy.
"Selalu, tapi aku lelah, Mom," kata heana.
Cissy mengusap-usap pundak Heana.
***
"Drake ajak istrimu keluar, jangan ngajak Astoria terus, Heana itu istrimu," ujar lucius.
Draco mengerenyitkan dahinya, ia
tak menjawab perkataan Lucius, ia melewatinya."Drake," sapa Heana.
"Hm," sahutnya.
"Tadi Mom Cissy nanya ke aku," kata Heana.
"Nanya apa?" tanya Draco.
"Aku udah hamil apa belum," jawab Heana.
Draco melirik Heana, "Aku belum siap, apalagi memiliki anak darimu, Hyonny." jawabnya
"Iya, aku paham." Heana kemudian naik ke ranjang, menghiraukan tatapan nyalang suaminya.
"Izinkan aku tidur di ranjang, di sofa tubuhku sakit," ujar Heana lemah. Draco tak menjawab apapun, pria itu ikut naik ke ranjang, dan menatap langit-langit kamar
Heana sudah memejamkan matanya, entah kenapa ia menghindari Draco untuk pamer kebersamaannya bersama Astoria.
***
"Bagaimana kamu sama Heana?" Tanya Astoria.
"Ya begitu," jawab Draco.
"Begitu gimana?"
"Dia masih bertahan," jawab Draco.
Astoria mengangguk, "Aku sebenernya belum siap kehilanganmu."
Draco hanya meliriknya, dan tersenyum kecil, ia mendaratkan bibirnya di bibir kekasihnya.
***
Heana termenung memikirkan nasib dia kedepannya, ia tak bisa menjalani hubungan tanpa cinta, rasanya seperti sayur tanpa garam.
"Kau harus meminta persetujuan istrimu dulu," kata Narcissa.
"Kau harus lebih mencintai Heana ketimbang Astoria, jika kau memiliki anak dari Astoria, anak itu tak dianggapketurunan Malfoy" kata Lucius. Draco mengangguk.
Pintu kamar terbuka, Draco masuk, dan duduk di samping Heana.
"Apa?" tanya Heana.
"Langsung saja, aku ingin minta izin, menikahi Astoria."
Heana mengerenyitkan dahinya lalu memukul bahu Draco keras kau tak berpikir atau bagaimana? kita baru empat bulan menikah, bahkan kau tak pernah menyentuhku, tak pernah mencintaiku, ean tiba-tiba kau datang minta izin menikah dengan Astorian! kau memang jahat! Keluar sana! Keluar!" Heana mendorong tubuh Draco.
Belum sempat Draco menjawab, Heana sudah menutup pintu dengan keras. Bagaimana ini, Astoria juga butuh kepastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
。☆strange girl༼✩ |D.M
Fiksi Penggemar,。.゚Wizarding World彡 °.✧Aku pernah berharap untuk menghilang saja dari dunia. Dunia ini terlihat begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?。-✧ "Kapan kau akan mencintaiku?" "Jika kau sudah m...