29 ✧◝

872 116 17
                                    

Suara alam terdengar di telinga, suara jangkrik dan burung hantu mendominasi.

Louis terbangun di malam hari, ia melihat Heana yang masih tertidur di pelukannya, ia mengeratkan pelukannya pada Heana, dan merubah sedikit posisinya agar sedikit nyaman.

Heana sedikit terusik, ia terbangun dan menggosok matanya, "Sshtt tidur lagi, Sayang" bisik Louis.

Heana memeluk Louis dengan erat, dan kembali tidur dengan nyaman di dada Louis yang ehm mantab.

Berbeda dengan Louis yang tak bisa tidur lagi, ia mendengar suara dari luar seperti lemparan batu yang mengenai pohon, atau kayu.

Ia memastikan Heana benar-benar tidur terlebih dahulu agar ia tak mengganggu istirahat gadis kesayangannya itu. Karena ia yakin, jika ia melepas pelukan mereka sebelum Heana tertidur pulas, Heana akan ikut bangun.

Stelah memastikan Heana benar benar tidur, ia mulai melepas pelukan mereka, dan keluar dari kamar gadisnya.

Keluar dari rumahnya, dan melihat gadis keturunan muggle sedang duduk di depan sana sambil melempar batu batu kecil.

"Hai," sapa Louis.

"Hai," sapa gadis itu dengan semangat.

"Apa yang kau lakukan malam malam begini?" tanya Louis.

"Aku tak bisa tidur," kata Hermione.

"Oh begitu, oke," sahut Louis.

Hermione sedikit kesal karena bukan itu jawaban yang ia harapkan dari Louis. Ia melihat semuanya saat Louis mencoba membantu Heana dalam tidurnya, dengan di peluk saat tidur.

Hermione sangat iri pada Heana.

"Dingin sekali ya," kata Hermione.

"Hm? Kau kedinginan?"

Hermione tersenyum, dan mengangguk.

"Masuk kedalam," jawab Louis, lagi-lagi tak seperti yang diharapkan nya.

"Tidak, aku tidak mau!" Hermione melempar batu dengan kasar.

"Kau kenapa sih?" tanya Louis kebingungan.

"Tidak!" Jawab Hermione.

"Ck, dasar perempuan," cibir Louis, kemudian melepas jaket yang ia kenakan dan memakaikannya pada Hermawan.

Hermione mengulum senyumnya, dan menahan wajahnya yang memerah. Tangan Louis berada di depan lehernya membereskan jaketnya yang melilit di tubuh Hermione. Gadis itu kini memejamkan matanya, ia sudah menduga sesuatu akan terjadi.

Mungkin saja tangan Louis berada di sekitar tubuhnya, dan mendekapnya, tapi saat ia membuka matanya.

Sial. Louis meninggalkannya sendirian disini.

"Hah, kau terus saja berhalu mione!" ucapnya pada diri sendiri.

Louise malah kembali ke kamar gadisnya, khawatir gadis itu akan terbangun dan melihat tak ada dirinya disana.

Louise tersenyum melihat Heana tertidur dengan damai. Ia naik lagi ke atas ranjang, dan menarik selimut agar tubuh mereka berdua tetap hangat.

Kemudian ia memeluk Heana, "Kau dari mana?" tanya Heana masih memejamkan matanya.

"Keluar sebentar," jawab Louis sambil mengusap kepala Heana.

"Hm," sahut Heana, kemudian melanjutkan tidurnya.

Kriet.

Ceklek.

Louis mendengar suara pintu masuk terbuka Kemudian tertutup, berarti gadis berambut semak itu sudah masuk.

Tak disadari Hermione mengintip dari celah jendela kamar Heana, ia mendengus kesal, karena Louis seperti sangat menyayangi gadis itu.

Bahkan saat tidur saja Louis tersenyum sangat tulus pada Heana, mencium puncak kepalanya, mengelus pipinya, dan memainkan rambutnya.

***

"Louis bangun." Heana membangunkan Louis dengan lembut.

Louis hanya melenguh, dan melanjutkan tidurnya.

"Louis! Bangun!"

Chup!

Ciuman di bibir, Heana tunjukan untuk Louis, laki laki itu menyeringai sambil memejamkan matanya.

"Bangun, bangun." Heana naik ke atas tubuh Louis, dan mengguncang guncang kan tubuhnya.

Louis terkejut hingga langsung bangun, ia mendudukan dirinya. Hingga posisinya ia memangku Heana yang duduk menghadapnya.

Louis menatap netra gadis itu, kemudian ia memendamkan wajahnya di dada Heana.

Heana sedikit merasa geli, tapi ya mau bagaimana lagi.

Nafas louis bisa ia rasakan di dadanya membuatnya merasa akan turn on.

"Ayo bangun, mandi kemudian makan," ujarnya.

Louis mengangkat wajahnya, kemudian mengangguk.

*

"Begini, pegang yang kuat," kata Louis pada Hermione yang sedang belajar memanah.

Hermione sedikit kesulitan. Louis memegang lengan Hermione, dan membantunya.

"Seperti ini, buat posisi ternyamanmu, fokuskan dirimu pada sasaran," ucap Louis tepat di samping wajah Hermione.

Hermione Malah fokus menatap wajah Louis. "mengerti?" tanya Louis. Hermione pun kelimpungan, dan hanya mengangguk.

"Setelah mantap! Tembaklah!" Kata Louis.

Hermione memfokuskan dirinya pada sasaran di depan sana, ia menarik anak panahnya, dan menembaknya.

Wish!

Sasaran meleset, gadis itu meringis.

"Tak apa, kau baru coba pertama kali, kau pasti bisa," ucap Louis menyemangati.

Hermione mengangguk, dan kemudian mencoba lagi, dan lagi, begitu juga dengan hari-hari berikutnya.

***

"Louis, Hermione masih memintamu mengajarinya?" tanya Heana.  Louis mengangguk.

"Sampai kapan? Bahkan kau tak ada waktu untukku," keluh Heana.

"Sampai dia bisa," jawab Louis.

"Kapan? Aku rindu dengan pertarungan kecil kita," rengek Heana.

"Iya, Sayang, nanti sore bagaimana?" Tawar Louis, Heana mengangguk senang. Akhirnya ia bisa menikmati waktunya bersama prianya lagi.

。☆strange girl༼✩ |D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang