28 ✧◝

925 126 44
                                    

Heana berjalan ke arah Louis dan hermayones.

"Ekhem!"

"Ana, sudah beres rupanya," ujar Louis mengusap rambut Heana, gadis itu mengangguk, dan entah kenapa ada hal janggal di harinya dengan hermayones.

"Lou," panggil Heana.

"Hm?"

"Tidak jadi deh," ujar Heana acuh.

"Aku sedang boring rada-rada darting kamu bisa aku banting," sahut Louis.

"Berani?" ujar Heana menantang.

"Tentu saja aku berani, Darling, kau memantangku?" bisik pria itu sensual membuat gadis berambut pirang itu bergidik ngeri, dan segera kabur, pemuda itu  berlari mengejarnya. Hermione hanya melihat sambil tersenyum getir.

Akhirnya Heana tertangkap oleh pria itu, Louis menggenggam kedua lengan Heana, mereka terkekeh bersama.

"Yakin kau berani membanting aku?" tanya Heana, Louis mengangguk yakin.

"Tega sekali," ucap Heana pura pura dramatis.

"Aku berani membantingmu ke kasur," sahut Louis membuat Heana ambigu, dan memerah.

Hermione sakit melihat ke-uwuan di depan matanya. Dia masih setia memandang Heana, dan Louis sebelum akhrinya, Louis memajukan wajahnya, dan mencium Heana lembut.

Heana mengalungkan tangannya di leher Louis, tangan Louis ia letakan di pinggang Heana. Saat Heana akan menarik ciuman mereka, Louis kembali menciumnya, tak memberinya kesempatan untuk melepas tautan mereka.

Hermione mengerenyitkn dahinya, tangannya sudah terkepal.

"Pasangan yang cocok bukan?" ucap Ron, sontak membuat Hermione menormalkan dirinya.

"Aku senang Heana biasa bahagia setelah sekian lama akhirnya aku bisa melihatnya tertawa lagi," sambung pemuda yang tangannya sedang diperban.

"I-iya, kau benar," sahutnya.

'tapi yang aku inginkan harus menjadi milikku, bagaimana pun keadaan dan caranya'

Mereka berdua, Ron dan Hermione, menyusul Harry untuk menghancurkan Horcuxs.

Sementara itu Louis kembali menyatukan hidungnya dengan hidung gadis di depannya, ia memejamkan matanya sambil menikmati waktu mereka, Heana terpesona melihat wajah Louis yang tampan nya sungguh 'Woah'

Heana mengecup bibir Louis sambil memejamkan matanya sesaat, tangannya berada di rahang tegas pemuda itu, seketika Louis menatapnya wajah mereka berdua memerah.

"Jadi?" tanya Louise.

Heana mengerenyitkan dahinya bingung apa yang dimaksud pria di hadapannya.

"Dibanting ke kasur," jelasnya.

Heana menoyor kepala Louis, keduanya kembali terkekeh, "bercanda sayang," kata Louis.

"Mau memanah lagi?" tanya Heana.

"Aku maunya memanah hatimu," sahut Louis.

Heana tak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya, ia bersembunyi dibalik dada bidang milik Louis.

Louis terkekeh, "Ayo kita memanah lagi."

Beberapa waktu kemudian..

Prok! Prok! Prok!

"Woah keren," seru Ron.

"Thank you," kata Heana, dan Louis.

"Sudah?" tanya Louis pada Heana. Heana mengangguk, ia merasa cukup lelah, Louis menyeka keringat Heana yang bercucur deras.

"Boleh kalian ajarkan kami?" tanya Ron.

"Tanganmu masih luka Ron," sahut Hermione.

"Aku lupa , HEHEHE, nanti kapan kapan ya," kata Ron.

"Oke, Ron, siap!" sahut Louis.

***

"Jadi,  kalian berhasil menghancurkan Horcuxs itu?" tanya Heana.

Harry menggeleng lemah, gadis itumenepuk nepuk bahu Harry.

"Sudah malam lebih baik kalian istirahat," kata Louis.

Saat tengah malam, Heana membaca buku karena ia tak bisa tidur,bLouis masuk ke kamarnya, dan membanting tubuhnya di samping Heana. Heana bersandar pada kepala ranjang, pemuda itu memandang Heana terpesona.

"Kenapa Lou?" tanya Heana, tangan kanannya menyisir rambut pemuda itu, Louis menggeleng, masih memandang Heana, kemudian mengambil beberapa helai rambutnya, dan memainkannya.

"Tidur sayang," kata Louis.

"Nanti, belum bisa tidur," jawab Heana.

"Ya sudah, sini aku peluk, biar tidur." Louis meraih pinggang Heana, gadis itu menaruh bukunya di meja samping ranjang. Ia mulai masuk kedalam pelukan Louis.

Wajahnya ia benamkan di dada prianya, mulai merasakan ketenangan sehingga ia merasa kantuk.

Apa sudah puas bundah?? Berapa kali up gw anjrt hari ini.

。☆strange girl༼✩ |D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang