Enam ◕ (Sudah Revisi)

1.2K 178 9
                                    

"Ana, kau dari mana saja?" tanya Ron.

"Aku akan kembali ke asrama," jawab Heana lirih.

"Aku bertanya apa, jawab nya apa," gumam Ron.

Langkahnya terus menyusur hingga ia berpapasan dengan Draco. "Hei, Hyonny," panggilnya dengan seringai menyebalkan.

Heana tersenyum singkat kemudian melanjutkan perjalanannya. Smirk laki-laki bersurai pirang itu luntur. "Aneh," gumamnya.

***

"Baiklah, Ana kerjakan tugasku," titah Pansy.

Tanpa jawaban gadis berambut pirang itu berjalan lemas ke perpustakaan, dengan terpaksa mengerjakan tugas Pansy.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hermione yang juga sedang berada di sana dengan Luna.

"Mengerjakan tugas?" tanya Luna.

"Tidak, tugas Pansy," jawab Heana.

"Kau diperbudak lagi olehnya!" ujar Hermione merebut buku Pansy.

"Baiklah, sekarang ikut aku." Hermione menarik lengan Heana. Meski Hermione kurang suka dengan gadis itu, ia juga memiliki perasaan.

"Kerjakan tugasmu sendiri, Parkinson!" sengit Hermione sambil melempar buku milik Pansy tepat di wajahnya.

"Hyonny memiliki pembela ternyata, tapi apa guna? pembelanya seorang mudblood," nyinyir Pansy tertawa bersama teman-temannya.

"Kerjakan tugasmu sendiri, jangan perintah Heana lagi!" HardikHermione kemudian berlalu dengan kasar. Bak singa yang mengamuk.

"Kau kira semudah itu? kau kira aku akan menyerah karena gretakanmu? tidak akan," gumam pansy

"Heh, bocah freak!" panggil Draco.

Heana menaikkan kedua alisnya, tadinya ia malas meladeni Draco, tapi tidak jarang begini kan.

"Kau kenapa?" tanya pria itu.

Heana Hanya menggeleng kemudian mendudukan dirinya di samping Draco.

Tiba-tiba dia tersenyum jahil, dan menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki itu, "Ck. Apa yang kau lakukan?" Draco berdecak.

"Bersihkan kamar mandi," jawab Heana asal.

"Minggir!" Draco mendorong kepala Heana kasar kemudian pergi. Sial.


Heana pun berjalan sendiri tanpa tujuan. Hingga tiba-tiba saat ia berada di depan toilet, ada yang sepasang tangan yang menarik dirinya dan menjanturnya ke dinding.

"Pansy? Apa yang kau inginkan?" tanya Heana sedikit tercekat.

"Mau ini, " ujar Pansy melayangkan sebuah tamparan.

Tamparan keras dari tangan pansy Parkinson turun di pipi gadis itu menghasilkan suara nyaring.

"Itu untuk kau yang meminta pembelaan mudblood," kata Pansy penuh marah.

Plak!

Satu tamparan mendarat lagi di pipi kanan Heana.

。☆strange girl༼✩ |D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang