34 ✧◝

801 119 16
                                    

"Ayo bangun, Sayang." Louis mengulurkan tanganya pada Heana.

Heana mendongak, dan menatapnya sinis membuat pemuda itu meringis tak enak.

"Ron!" panggil Heana.

"oi?" sahut Ron kemudian berjalan ke arah Heana.

Heana mengulurkan kedua tanganya pada Ron. Ron membantunya berdiri, san memegang pinggang Heana.

"Urus saja si mayones!" Kata Heana dengan sebal.

"Huh! Kenapa aku bodoh sekali." Louis mengacak acak rambutnya.

"Luna!" seru Heana setelah menyadari ada sahabatnya.

"Heana?" Luna tersenyum lebar, dan langsung memeluk sahabatnya itu.

"Aku merindukanmu, mau kemana saja?" Kata Luna.

"I'm sorry, Luna, aku merindukanmu juga!" nalas Heana.

Mereka berdua benar+benar melepas rindu, semuanya yang berada di sana saling bertatap haru.

Hermione duduk di samping Ron, di meja makan. Ron sengaja menahannya agar tak mendekat pada Louis.

"Memangnya itu tidak sakit? Menarilah aku obati." Fleur menyuruh Heana duduk.

"T-tapi dicabut?" tanya Heana.

"Kalau tak dicabut nanti infeksi," sahut Bill.

"Sakit" ringis Heana.

"kalau tidak dicabut semakin lama sakit yang," ujar Fleur.

"Bill, kau saja, aku ngilu," kata Fleur.

Bill berjongkok, dan mengambil lengan Heana. Pelan-pelan mencabut beling yang lumayan tajam, dan dalam itu.

**

Setelah Heana mengobati lukanya. Fleur menyuruhnya masuk ke kamar untuk beristirahat karena wajah Heana yang memucat.

Pintu terbuka..

"Heana," panggil Louis.

Heana tak menjawab.

Louis duduk di sampingnya.

"Ana." Louis menggenggam tangan Heana.

Heana menantap ke arah lain. Matanya berkaca-kaca, air matanya jatuh, segera ia menghapusnya.

"I'm sorry," lirih Louis.

Tak ada jawaban dari Heana.

"Heana ... aku hanya membantunya, mau tak akan membiarkannya dalam keadaan luka kan?!" Kata Louis sedikit menaikan nada bicaranya.

"Dan kau membiarkan kekasihmu sendiri dalam keadaan luka, dan sakit!!" Sentak Heana menatap tajam Louis.

"Dan sekarang kau membentakku," ucap Heana dengan suara yang mengecil.

Louis mengatur nafasnya. Ia tak boleh terkesan membentak Heana.

"Heana,"

"Jika kau menyukai Hermione, putuskan aku!" ujar Heana.

"kita baru saja berkencan," lirih Louis.

"Untuk apa di pertahankan lebih lanjut, akan lebih menyakitkan untukku jika kau malah mencintai Hermione," jawab Heana.

"Heana, aku ...."

"Jangan mempermainkan aku," ujar Heana datar.

"Aku tidak mempermainkanmu, aku janji, aku akan membereskan kesalahanku," lirih Louis.

"Malas," jawab Heana.

"Iya Heana, aku akan menjauhi Hermione, aku berjanji," kata Louis.

"Satu kali lagi kita putus," pungkas Heana.

"Oke," jawab Louis.

"Ya audah aku maafkan, ingat! Sekali lagi awas!" Kata Heana.

Louis langsung memeluk Heana, "Iya aku janji,"

"Aku mau tidur," ujar Heana.

"Aku akan menemanimu." Louis merebahkan Heana, dan memeluknya. Dia mengelus-elus kepala gadisnya.

Beberapa saat ia berfikir.

Ia harus benar-benar serius dengan Heana, ternyata Heana bukan wanita main-main.

***

。☆strange girl༼✩ |D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang