Gadis itu termenung menatap langit biru, matanya membendung air mata yang ia selalu tahan selama hidupnya.
Semua berubah, termasuk dirinya, setelah kepergian sang ibu kandung yang ia tak tahu bagaimana rupanya, yang ia tahu ibunya telah tiada, ibunya kini sudah tergantikan, digantikan oleh wanita yang sekarang menjadi orang yang paling ia benci. Seseorang yang merubah kehidupannya, merenggut semua milik gadis itu.
Semua orang tak tahu apa yang ia rasakan selama ini, kepalsuan, dan kebohongan telah merugikan dirinya sendiri.
"Nona, Nona belum makan, ayo kita makan." Amy memegang jari nona muda nya itu.
"Iya, Amy." Gadis itu menghapus jejak air mata nya. Ia turun kebawah untuk mengisi perutnya yang kosong.
"Heana, gandum ini untukku!" Deepika, saudara tirinya mengambil gandum bagian Heana.
Ia hanya menarik nafas. "Kau sudah mendapat bagianmu," ucap Heana lembut.
"Heana!" Seseorang muncul dari belakang Heana. "mengalahlah!" tegasnya.
Heana kehilangan nafsu makannya. Dia membanting sendok ke piring, dan meninggalkan meja tanpa makan satu sendok pun.
Jika di rumah, temannya hanyalah Amy, peri rumahnya. Heana membereskan kamarnya, karena jika ibu tirinya masuk, dan melihat keadaan kamarnya berantakan akan habis dia.
Selama di rumah, dia harus membantu elf house bekerja, setidaknya sampai ibunya lengah.
Setelah membereskan kamarnya, Heana tertidur di kasurnya.
***
"Bangun, Heana bangun! Selesaikan pekerjaan mu!"
Heana terbangun saat ada yang mengubrak-abrik tubuhnya.
"Ikut aku!" Wanita setengah iblis itu manarik lengan Heana dengan kasar, membawanya ke ruangan tempat biasa Heana disiksa.
Dia dibanting, dan tersungkur ke lantai, wanita itu memantrainya, dan membuat tulangnya terasa remuk.
"Kau yanya menyusahkan, kapan kau mati, anak sial!" Wanita paruh baya itu terus menerus berkata kasar pada heana tanpa jeda. Heana menjerit kesakitan, berteriak sekencang+kencangnya.
"Kau tidak bisa diam? Easakan ini!"
Sebuah tamparan keras, mendarat di pipi Heana, hingga terdengar suara nyantar.
"Nyonya! Hentikan itu." Amy berusaha membuat majikan yang tak ia anggap itu menghentikan perbuatannya.
Wanita itu pun menghentikannya, dan keluar sambil membanting pintu dengan nafas tersengal.
"Hiks, Amy sakit," ringis Heana.
"Nona, Amy akan obati Nona," Elf house itu mengobati luka Heana dalam sekejap, meski tak langsung sembuh.
***
Heana tengah memasak bersama elf house, karena sebentar lagi ayahnya akan pulang.
"Sudah selesai, Nona," ucap amy.
Mereka pun menghidangkannya di meja makan. Selesai ayahnya mandi, mereka semua makan malam bersama.
Tak seperti Deepika yang sangat santai, Heana sangat canggung jika bersama keluarganya.
Bahkan ayahnya membelikan Deepika hadiah natal saat ini, tapi tidak dengan dirinya, setiap tahun, dan sudah biasa seperti itu.
Sebagai penggantinya, ia suka mendapat hadiah dari Mrs Weasley, dan ia juga suka mendapat kado yang dibalut dengan kertas berwarna hijau tua, dan dilengkapi pita, dia tak tahu siapa pengirimnya tapi setiap natal ia selalu mendapatkannya. Kado dengan bentukan yang sama selalu datang di setiap ulang tahunnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/251613716-288-k673501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
。☆strange girl༼✩ |D.M
Fanfic,。.゚Wizarding World彡 °.✧Aku pernah berharap untuk menghilang saja dari dunia. Dunia ini terlihat begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang?。-✧ "Kapan kau akan mencintaiku?" "Jika kau sudah m...