Tujuh puluh sembilan

509 50 4
                                    

🦩🦩•

"Heana.. makan dulu ya" kata Narcissa lembut. Belakangan ini Heana harus diatur-atur, kalau tidak, kesehariannya akan berantakan.

Entah kenapa hidupnya terasa hampa sekarang, Narcissa dan Lucius juga memiliki pendapat yang sama, fikiran mereka lari pada kondisi mental Heana. Bahkan draco sudah tidak bisa lagi mengatasi Heana.

Heana sendiri sadar, bahwa ia seperti kehilangan jiwanya. Ia hanya merasa hidupnya sangat tidak berguna, dan malas untuk dijalani.

Perasaannya pun selalu merasa tidak enak hati.

"Heana, kau sebenarnya kenapa.." gumamnya sambil mengacak rambutnya gusar.

"Sayang.. ada apa?, Apa yang kau fikirkan hmm?" Narcissa kini sudah duduk disamping Heana sambil mengusap bahu menantunya itu.

Heana menggeleng cepat, matanya terpejam, tersirat rasa ketakutan dan kekhawatiran yang besar. Narcissa mengerti dan mengetahui itu. Tapi ia tidak tahu apa penyebabnya.

Ia menarik Heana kedalam dekapan hangatnya. Tak lama bahunya mulai terasa basah, disusul dengan suara isakan.

"Menangis lah, agar kau lebih tenang." Ujarnya. Kini ia berfikir mungkin Heana tengah mengalami Baby blues.

Ia tersenyum kecil saat sudah tidak terdengar lagi isakan dari Heana. Menantunya itu rupanya tertidur pasca menangis.

Tangannya tak berhenti mengusap rambut pirang Heana. Draco baru saja tiba dan melihat istrinya bersama ibunya, ia membelokan langkahnya menyusul mereka.

Narcissa mengkode Draco agar tidak berisik, dan menggangu menantunya. Draco yang paham langsung mengatupkan bibirnya dan memelankan langkahnya.

"Kenapa?" Tanyanya berbisik sambil berjongkok di hadapan Heana, tatapannya tepat pada kedua mata sang ibu. "kurasa ia mengalami Baby blues, faktor kehamilan membuatnya sulit mengontrol emosi" terangnya.

Draco mengangguk paham sembari menatap istrinya yang terlelap dipelukan ibunya.

Tangannya mengelus pipi Heana, dan mengecupnya sesekali. "biar aku bawa dia istirahat ke kamar" Ujar draco. Narcissa mengangguk, memperhatikan draco mengangkat Heana dengan penuh hati - hati.

Kaki jenjang Draco melangkah pergi ke kamarnya. Narcissa hanya memperhatikan punggung draco yang semakin jauh dari pandangannya, sampai tak terlihat barulah ia bangkit dan membereskan piring berisi makanan yang belum tersentuh sama sekali oleh Heana.

Heana melenguh sesekali saat Draco merebahkannya di kasur. "Sstt, tidur lagi sayang." Ucapnya sambil merebahkan tubuhnya disamping Heana dan langsung saja Heana beringsut mendekat dan mendekap draco dengan erat, menyembunyikan wajahnya dibalik dada bidang milik draco.

Pria itu tersenyum kecil dan mengusap - usap rambut istrinya.
Tak lupa ia kecup puncak kepalanya.

"Love you" bisiknya disamping telinga Heana.

⛓️⛓️

Hari ini adalah jadwal mereka cek up kandungan Heana. Draco sudah menggenggam jemari Heana sembari berjalan keluar rumah.

。☆strange girl༼✩ |D.M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang