PROLOG

8K 314 5
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ ArGatha ~

HAPPY READING








Dendam karna tidak bisa melupakan masa lalu? Semua masa lalu sulit untuk dilupakan. Masa lalu tidak akan pernah bisa diperbaiki, sekalipun berulang kali mengingatnya, sepahit dan segetir apapun itu. Apakah dendamnya akan terbalaskan? Atau bahkan sebaliknya.

"Abang!" teriak seorang Gadis seraya memasuki kamar milik Kakaknya. Ia celingak-celinguk mencari sang Kakak, lalu melangkahkan kakinya ke balkon kamar. 

"Bener, kan, gue. Pasti lo disini. Ngapain, sih, Ngelamun mulu. Perasaan lo gak gini deh sebelum gue pergi ke Kanada," ucap gadis itu, sembari bersedekap dada.

"Gak apa-apa," balasnya.

Gadis itu berjalan dan duduk di samping Kakaknya."Bang, Lo ada masalah, ya?"

"Gue gak apa-apa, Agatha," balasnya lalu menarik Gadis yang bernama Agatha itu kepelukannya.

Al. Alvaro Aldebaran. Ganteng, bibir tipis, postur tubuh yang eksotis dan memiliki kulit putih yang banyak memikat hati para wanita di luar sana. Ia adalah Kakak dari Agatha. Agatha Grazella Aldebaran. Agatha baru saja kembali dari Kanada semenjak lima hari yang lalu. Gadis itu memanggil Kakaknya dengan sebutan Al. Jelas saja Agatha memiliki paras yang sangat cantik, rambut sebahu, bertubuh mungil, dan memiliki mata yang coklat.

"Ih, Bang Al! Gue serius, lo ada masalah, ya?" tanyanya kemudian melepas pelukan Al.

"Gak ada, kok. Eh, lo mau sekolah di mana?" Al mengalihkan pembicaraan agar Adiknya tidak lagi memberi pertanyaan padanya.

Agtaha menggelengkan kepalanya. "Gak tau."

"Di sekolah gue aja gimana," usul Al.

Agatha diam sejenak lalu kembali menggelengkan kepalanya. "Gak mau gue."

"Lah, kenapa?" 

"Gue gak mau dikenal sebagai adek lo. Gue yakin, lo pasti di sekolah terkenal. Ntar yang temenan sama gue hanya mau deketin lo doang." Visual Alvaro memang tidak bisa diragukan, wajah tampannya banyak membuat wanita terkagum-kagum.

"Gak bakalan," kata Al.

Agatha kembali menggelengkan kepalanya. "Pokoknya gue gak mau."

Al menghembuskan nafasnya pelan. "Terus lo mau sekolah di mana?"

"Terserah. Yang penting gak di sekolah lo," jawab Agatha

Al mendengus kesal. Sifat keras kepala Adiknya ternyata masih belum hilang. "Keras kepala lo."

"Dih, gak ada jauh bedanya sama lo kali," balas Agatha cekikikan lalu berlari keluar kamar Al.

"Durhaka lo Agatha!" teriak Al.

Tak lama setelah itu, Al kembali terdiam. Al mendongakkan kepalanya ke atas menatap bintang-bintang yang bertaburan dilangit. "Aku kangen kamu, Ra."

•••

Agatha menuruni tangga untuk menemui Bunda dan Ayahnya. Ia ingin menanyakan perihal sekolahnya.

"Bundaa!" panggil Agatha.

"Bunda, Ayah!" teriaknya.

"Kenapa sayang?" tanya Brama. Ayah Agatha dan Alvaro.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang