TYPO BERTEBARAN!!
~ArGatha~
HAPPY READING
•
•
•
•
•
•
•
•Saat ini, Mereka semua mengunjungi salah satu pemakaman. Tempat peristirahatan terakhir sahabat mereka yaitu, Aril, Alura dan Nayla.
"Aril." Arga mengusap batu nisan yang bertuliskan nama sahabatnya itu. "makasih untuk segalanya."
Alvaro menaburkan bunga diikuti yang lainnya. "Maaf, sekali lagi gue minta maaf, Ril."
Reygan menepuk bahu Alvaro. "Ck, lo lupa? Aril gak pernah nyalahin lo. Waktu lo kesandung aja, dia nyalahin siapa? Lantainya, kan?"
Alvaro tertawa mengingat kejadian itu.
"Kita udah balik kayak dulu, Ril. Pasti lo seneng, kan," celetuk Ezra sambil menghapus satu tetes air matanya.
Arga mendongak, melihat Agatha hanya berdiri menatap makam Aril. Ia lalu menarik tangannya, menuntunnya untuk berjongkok di sampingnya. "Kamu gak mau ngomong?"
Agatha mengembangkan senyumnya sambil mengingat kenangannya bersama Aril. "Kak Aril, terima kasih. Karena lo pernah menjadi bagian besar dalam hari-hari gue meski lo menyimpan beribu luka. Lo baik banget, Kak. Sekali lagi makasih. Lo akan gue ingat sebagai pemilik senyuman seindah mentari pagi."
"Ril, makasih," seru Nara sambil tersenyum.
Aril adalah lelaki yang penuh dengan kebaikan. Hanya 'terima kasih' yang mampu mendeskripsikan betapa baiknya dia selama ini.
Setelah itu, mereka beralih mengunjungi makam Alura dan Nayla yang tak jauh dari makam Aril. Agatha bingung, lalu ia menatap Arga seakan meminta jawaban.
"Itu Alura," tunjuknya. "dan yang itu Nayla."
Agatha memperhatikan kedua makam itu. Ia mulai pahan sekarang.
"Hai, Ra, Nay. Apa kabar? Maaf, ya, baru bisa dateng sekarang," ucap Nara berusaha menahan air matanya.
Sementara Reygan berjongkok di samping makam sang kekasih. "Heyy, apa kabar? Aku kangen sama kamu."
Agatha melihat ketulusan dari sikap Reygan saat ini. Cowok itu terlihat menahan tangis sambil mengusap batu nisan kekasihnya.
Reygan tersenyum kemudian menaburi bunga. "Bajingan itu udah dapet pembalasan yang setimpal, Nay. Sekarang kamu gak sedih lagi, kan?"
"Oh, iya. Aku gak sendiri loh, aku bawa si playboy tingkat akut, tuh," ujar Reygan melirik Ezra.
"Tenang, Nay. Gue udah tobat, kok," timpal Ezra sambil tertawa lalu merubah raut wajahnya menjadi sedih. "gue kangen lo ngomel-ngomelin gue."
Dilain sisi, Nara menyingkir, membiarkan Alvaro berjongkok di tempatnya tadi.
"Ra, sekarang gue ngerti. Makasih udah singgah dimimpi gue. Gue udah nemuin masa depan gue, Ra. Gue bakal belajar mencintai dia." Alvaro menjeda ucapannya. "lo pasti ingat, dia yang waktu itu gue ceritain sama lo. Yang dibilly itu, loh. Sayangnya dia gak dateng ke sini, gue larang soalnya."
Alvaro tertawa mengingat kejadian beberapa tahun lalu dimana Manda menjadi bahan bully-an."Marahin, Ra, dia udah hamilin anak orang," timpal Arga.
"Sssst... diam lo, yang belum jadian gak diajak. Iya, kan, Ra," balas Alvaro.
Mereka semua langsung tertawa mendengar itu. Apa lagi Agatha. Ia akui bahwa dia dan Arga masih belum resmi. Entah kapan Arga akan menembaknya.
"Nay, Ra, ini adek gue. Maaf, baru gue kenalin sekarang, soalnya dia terlalu betah di Kanada, katanya banyak cogan," ucap Alvaro sambil melirik Arga.
![](https://img.wattpad.com/cover/256149288-288-k781824.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar'Gatha (selesai✔)
Teen FictionIni tentang Arga. Arga Reyhan Alaska Dirgantara. si cowok terdingin di SMA Nasional Bangsa. Salah satu cowo terpopuler yang di kagumi semua orang. Banyak perempuan yang menyukai dirinya, tetapi tidak satu pun yang berani mendekatinnya. Ini juga ten...