21. Ar'Gatha

718 33 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING








Agatha berjalan santai menuju toilet perempuan untuk mengganti celananya dengan rok yang ia bawa di dalam tas. Di jalan yang berlawanan, Agatha melihat sosok laki-laki memakai jas alamamater. Ia teringat sesuatu lalu berlari menghampirinya.

"Kak...." panggil Agatha, sambil melambai-lambaikan tangannya. 

Farhan sepertinya mengenal suara itu, dan ternyata dugaannya benar. Dari kejauhan ia bisa melihat Agatha berlari kearahnya.

Sekarang Agatha berada tepat di depan Farhan. 

"Lo kenapa?" tanya Farhan.

"Eumm... Kak. Kenal Aril, gak?" tanyanya dengan nafas yang menggebu-gebu.

Farhan mengerutkan keningnya. "Yang namanya Aril banyak kali."

Agatha menepuk jidatnya. "Aduh, iya juga, ya."

mungkin yang dimaksud Agatha adalah Aril yang menolongnya sewaktu gadis itu tercebur dikolam. "Aril, yang nolongin lo waktu acara ulang tahun gue?"

"Iya, itu."

"Emang kenapa?"

"Izinin Kak Aril, ya. Bilangin, dia lagi sakit. Gue gak ada waktu, soalnya bentar lagi masuk. Kak Farhan, kan, ketos." Agatha meminta tolong pada pria dihadapannya. Ia tidak ada waktu lagi untuk mencari kelas Aril.

Mendengar Aril sakit, raut wajah Farhan berubah sedemikian. Perasaan Aril kemarin baik-baik saja dan sempat mengobrol bersama. Kenapa sekarang tiba-tiba sakit dan bagaimana Agatha bisa tahu?

"Lah, emang dia sakit apa?" 

Agatha mengernyitkan keningnya bingung ketika raut wajah Farhan berubah drastis. "Kak, kok, lo...." belum sempat Agatha bertanya, Farhan sudah lebih dulu menjawabnya.

"Dia sepupu gue," celetuk Farhan, tahu apa yang sedang Agatha pikirkan.

Agatha melotot. Ia baru tahu, jika Aril adalah sepupu Farhan. Teman-temannya tidak pernah mengatakan hal ini. Aril pun tidak memberi tahunya.

Farhan menunggu jawaban dari gadis itu namun, Agatha masih terfokus sama pikirannya, ia tidak menyangka jika Farhan adalah sepupu Aril.

Farhan melambai-lambaikan tanganya di depan wajah Agatha. "Tha, lo belum jawab pertanyaan gue. Aril kenapa?"

Lamunan Agatha buyar saat mendengar suara Farhan. "Anu, itu, ap—"

"Anu, itu, apa, sih? Buruan, Tha, udah mau masuk ini." Farhan masih setia menunggu jawaban dari Agatha.

"Kak Aril demam, terus perutnya luka, tapi, udah gak apa-apa, kok. Sekarang dia ada di rumah gue." Farhan menghela nafasnya lega, ia pikir Aril sakit parah.

Agatha melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Eh, telat gue. Kak, gue duluan, ya. Jangan lupa izinin Kak Aril." ucapnya dan langsung pergi meninggalkan Farhan seorang diri. Farhan mengulas senyumnya melihat kepergian Agatha tetapi ia kembali mengingat perkataan Agatha barusan. Bagaimana bisa Aril berada di rumah Agatha.

...

Setelah mengganti celananya dan memakai rok, Agatha berlari menuju kelasnya sambil melihat jam tangannya. Karena pelajaran pertama akan segera dimulai. Ia terlalu sibuk mengobrol bersama Farhan sampai lupa tujuan awalnya.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang