38. Ar'Gatha

560 31 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING








Sesampainya di parkiran sekolah, Agatha terlihat belum terbiasa dengan situasi ini. Ia yakin akan menjadi pusat perhatian untuk yang kesekian kalinya.

Sebelum Arga membuka pintu mobil, ia lebih dulu mengenggam tangan Agatha. "Percaya sama gue, kalau ada yang berani nyentuh lo, gue pastiin hidupnya gak bakal tenang."

Agatha menganggukkan kepalanya. Setelah itu, Arga turun lalu membukakan pintu mobil untuk Agatha.

Agatha menghela nafasnya, memberanikan diri untuk turun. Arga langsung menarik tangan Agatha untuk ia genggam dan menutup kembali pintu mobilnya.

Gadis itu menganga melihat semua orang menatapnya. "Kak, gue lari aja kali, ya?"

Arga langsung menatap mereka satu persatu. "Gue colok, ya, mata kalian."

Sontak mereka celingak-celinguk ke arah lain. Tidak berani menatap Arga jika ia sudah berucap seperti itu.

Agatha menyenggol lengan Arga. "Apaan, sih, mereka pada takut, tuh."

Arga terkekah sambil mengelus kepala Agatha. "Calon pacar gue galak amat, sih."

Cewek itu tersipu malu, pipinya berubah menjadi merah merona. Ia lalu mencubit perut Arga. "Diam gak! Yaudah ah gue duluan, bye." Saat ia hendak berjalan, Arga langsung merangkul pundak Agatha.

"Berani-beraninya lo ninggalin gue. Nanti gue tinggalin nangis."

"Kan, beda kelas, Kak Arga. Lo bisa capek antar jemput gue kayak gini," ujarnya sedikit mendongakkan kepalanya melirik Arga yang lebih tinggi darinya.

"Selagi tentang lo, gue gak akan capek," balasnya menoel pipi Agatha.

Ucapan Arga barusan berhasil membuat Agatha tersipu malu. Gadis itu mencubit lagi perut Arga namun, dengan cepat Arga menghindar.

"Kelas lo udah di depan. Gue pergi, ya!" teriak Arga seraya berlari meninggalkan Agatha dengan tawa yang menggelegar.

Agatha menggelengkan kepalanya sambil menganga melihat tingkah laku cowok itu. Bagaimana bisa ia berteriak disaat situasi seperti ini. Kini Agatha yakin bahwa dia akan jadi bahan perbincangkan oleh seluruh warga sekolah.

Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas mendapatkan sahabat-sahabatnya naik di atas bangku mengintip melalui jendela.

Sadar akan keberadaan Agatha, mereka segera turun membuat kaki Kia terbentur meja. Ia meringis mengusap kakinya lalu kembali menatap Agatha menampilkan deretan gigi putihnya.

Kia mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. "Gue gak apa-apa, suerrr."

Agatha bersedekap dada. "Kalian ngintipin gue, kan?!"

Manda tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal.

"Kia yang ngajak, bukan kita," ucap Manda menunjuk kia.

"Lah, kok, gue? Orang kalian yang mau," bantah Kia.

"Lo maksa maimunah," sambung Zeta sambil menyenggol Kia dengan bahunya.

Agatha hanya menghela nafasnya dan duduk di tempatnya diikuti Zeta. Zeta mendekat pada Agatha ia berbisik, "Tha, lo udah jadian sama Kak Arga?" tanyanya.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang