9. Ar'Gatha

1.1K 71 13
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY  READING









Hanya karena sulit bukan berarti tidak mungkin - R

Selepas membuat Arga merasa tenang, cowok itu meminta Agatha menemaninya tidur, ia tidur dipaha Agatha. Agatha membelai rambut Arga yang tidur dengan nyenyak. Ia terus menatap raut wajah Arga yang tidur dengan tenang tanpa merasa terganggu dengan hembusan angin.

"Pertanyaan lo di taman waktu itu ngebuat gue ngerti dengan perasaan lo, Kak. Walaupun gue gak tau apa yang sebenarnya terjadi," gumam Agatha agar tidak membangunkan Arga.

"Lo gak mau orang-orang di sekitar lo terbebani maka dari itu lo lebih milih membohongi diri lo sendiri, Kak," ucap Agatha pelan lalu kembali berkata, "ngebuat gue tertarik sama dunia lo dan entah kenapa jantung gue berdebar kencang saat ada di dekat lo. Apa mungkin gue beneran suka sama lo." lanjutnya.

Tanpa Agatha sadari, Arga mendengar semua ucapanya dari awal. Ia sudah bangun dari tadi. Tetapi, mendengar ucapan Agatha ia enggan membuka matanya.

Agatha terus menatap Arga tanpa henti memperhatikan seluruh bagian wajah Arga yang tidur dengan pulasnya. Ia heran, mengapa Arga memintanya menemaninya tidur, mungkin saja karena perkataan Agatha tadi yang membuat hati cowok itu sedikit tersentuh.

"Pertama kali liat Kak Arga di kantin, perasaan gue jadi campur aduk. Ngeyakinin gue bahwa gue emang benar suka sama lo, Kak."

Gue harap lo gak beneran suka sama gue atau lo bakal nyesel.

•••

Manda terlihat khawatir di dalam kelas menunggu kedatangan Agatha padahal bel masuk sudah berbunyi dari tadi. Kelas mereka nampak ramai. Ada yang bernyayi sambil memainkan gitar, ada yang berkumpul entah apa yang mereka biacarakan salah satunya adalah Kia. Ya. Kelas mereka sedang jamkos karena guru-guru mengadakan rapat.

"Agatha mana, sih? Kok belum balik-balik?" 

"Gue khawatir tau gak, kalau Agatha diapa-apain sama Kak Arga, gimana?" cerocos Manda.

"Gila lo, gak mungkin lah Kak Arga ngapa-ngapain Agatha. Gitu-gitu dia juga baik kali," ujar Lenda.

Agatha berlari ngos-ngosan masuk ke dalam kelasnya. Ia menoleh ke meja guru, menghela nafasnya lega melihat meja guru masih kosong.

"Agatha!" teriak Manda.

"Gak usah teriak juga ogeb," ucap Zeta.

Manda sama sekali tidak peduli dengan ucapan Zeta. "Lo dari mana aja?" 

Agatha menghampiri ketiga temannya tanpa adanya Kia, ia masih sibuk bertukar cerita bersama siswi lainnya.

"Lama banget. Lo gak diapa-apain, kan, sama Kak Arga?" tanya Manda.

"Ya enggaklah," jawab Agatha.

"Terus lo ngomongin apa aja sama Kak Arga sampai lama benget?" tanya Manda penasaran.

Lenda menolehkan kepalanya menatap Manda. "Lo nanya mulu dari tadi." 

"Gue Penasaran." 

"Kak Arga tadi minta gue temenin dia tidur, makanya lama."

"Whatt?" teriak Manda, Lenda dan Zeta kompak. Semua siswa dan siswi yang berada dalam kelas menatap ke meja Zeta.

"Heh, dugong. Gak usah teriak teriak!" kesal Kia dari meja paling belakang pojok.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang