43. Ar'Gatha

532 28 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ ArGatha ~

HAPPY READING








Cewek dengan rambut sebahu itu membasuh wajahnya diwastafel lalu melihat pantulan dirinya dicermin.

"Gak mungkin." Agatha menggeleng-gelengkan kepalanya. "dia sendiri yang bilang sama gue, kalau dia udah gak suka lagi sama Kak Arga."

"Maksud lo gue?"

Agatha membalikkan badanya ke asal suara ia membelalakkan matanya melihat Nara dan kedua temannya yang baru saja keluar dari dalam toilet.

"Lo percaya sama semua omongan gue?" Nara memberi seringai miring
lalu mendekat dan menunjuk bahu Agatha dengan telunjuknya. "sadar diri deh lo. Posisi lo di sini hanya sebagai anak baru. Lo pikir sikap manis Arga ke lo itu karena dia suka sama lo? Enggak!" lanjutnya.

Agatha diam tak menjawab. Benar perkataan Reygan. Nyatannya Nara tidak seperti dugaannya selama ini.

Gadis itu tertawa puas melihat ekspresi cewek di depannya. "Kenapa diem? Keget, ya? Wajar, sih. Arga, kan, cuman jadiin lo bahan gabutnya doang."

Agatha tertawa remeh. "Kalau gue cuman bahan gabutnya, lo apa? Jalangnya?"

Seketika amarah Nara memuncak lalu menarik rambut Agatha. "Jaga ucapan lo!"

Agatha berusaha melepaskan tangan Nara dari rambutnya dengan paksa. "Salahnya di mana? Emang benar, kan?"

"Cabe di pasar aja mahal, masa lo murah, sih?" ucap Agatha mengejek saat tangan Nara sudah tidak lagi menyentuh rambutnya.

"Berani, ya, lo sama gue?!"

Agatha menyeringai. "Ngapain harus takut? Emang lo hantu yang perlu gue takutin?"

"Dengar! Gue gak akan segan-segan bikin lo malu di sekolah ini." ancamnya mendorong bahu Agatha.

"Ya ampun gue takut. Gimana, dong?" ucap Agatha dramatis sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Tunggu aja. Gue pastiin hari ini lo bakal malu!" Nara langsung pergi meninggalkan Agatha diikuti kedua dayang-dayangnya.

"Cih, lo pikir gue takut."

...

Setibanya di kantin, Agatha mencari keberadaan teman-temannya. Matanya tertuju kesalah satu meja melihat para sahabatnya duduk bersama Arga dkk. Rasanya ia malas berkumpul di sana. Arga saja tidak meliriknya sama sekali. Biasanya Arga yang akan memanggilnya tetapi ini tidak ada pergerakan sama sekali.

Ia memutar bola matanya malas. "Bodoh, ah, gak peduli gue."

"Agatha! Sini," panggil Kia.

Agatha tidak menjawab, dia malah duduk kesembarang tempat.

"Kesel banget gue sumpah," gumamnya sambil menyeruput es jeruk milik orang lain.

"Eh, punya gue," sergah pemilik es jeruk itu.

"Beli lagi, nanti gue bayar, susah amat idup lo," suruhnya tanpa menatap sang pemilik.

"Untung lo cewek, ya, kalau cowok udah gue gibeng lo," kesalnya sambil mengepalkan kedua tangannya di hadapan Agatha.

Agatha menoleh. "Apa lo bilang!"

"Lo lagi?" kaget Agatha melihat Reygan yang duduk bersama Aril.

"Iya! Gue. Kenapa?! Masalah buat lo. Kali ini lo gak bisa marah, ya. Ini meja gue, itu juga minuman gue. Mau apa lo?!"

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang