22. Ar'Gatha

710 31 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING

.
.
.
.
.
.
.
.

Arga melirik Farhan, lalu kembali membersihkan buku-buku yang berdebu. Sudah tiga rak buku ia bersihkan dan masih tersisa banyak.
Mencium bau-bau buku saja ia tidak suka. Menyebalkan. Sementara Farhan masih mengawasinya. Entah sudah berapa lama Farhan duduk santai di sana.

Ya. Farhan sendiri yang turun tangan untuk mengawasi Arga, jika osis lain yang menjaganya, sudah dipastikan ia akan mengusirnya dan tidak mau menjalankan hukumannya.

"Lo ngapain, sih? Ngikutin gue?" tanya Arga kemudian kembali melirik Farhan yang masih duduk santai sambil memainkan handphonenya.

"Ngawasin lo lah," jawab Farhan tanpa menatap Arga. 

"Gak perlu lo jagain, gue juga bisa sendiri."

"Paling lo kabur kalau gue tinggal."

Arga memutar bola matanya malas. Ia memikirkan ide untuk mengusir Farhan dari sini. Setelah berpikir keras, ia mendapatkan ide cemerlang. Dia yakin, kali ini Farhan akan pergi.

"Han, lo dipilih ikut lomba antar sekolah?" tanya Arga.

Farhan menepuk jidatnya. "Eh... iya, Anjir. Gue lupa lagi ambil kisi-kisi sama Bu Tuti."

"Lo beresin semua ini! Dan lo jangan sampai kabur, kalau lo kabur, gue tambahin hukuman lo." Tanpa basa-basi, Farhan langsung pergi meninggalkan Arga seorang diri.

Setelah Farhan pergi, Arga segera duduk dilantai, bersandar dirak buku. Badannya sudah terasa remuk karena terlalu lama berdiri. Bodo amat dengan hukumannya. Dia tidak mau melanjutkanya lagi. Buku-buku ini sangat membebankanya.

Selang beberapa detik, saat ingin memejamkan matanya, Arga seperti mendengar seruan nafas seseorang. Sangat jelas. Ia menoleh ke belakang. Dari sela-sela buku, ia bisa melihatnya.

Arga kebingungan. Tak bisa dipungkiri dia juga sangat penasaran. Arga membulatkan tekat. Ia berdiri dan melangkah untuk melihatnya. Ia mulai mengintip, nampak seseorang tertidur dengan buku yang ditaruh diwajahnya untuk menutupi cahaya. 

Arga mendekat. Ia semakin penasaran siapa seseorang dibalik itu. Ia mengambil buku dari wajahnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat Agatha terlelap. Gadis itu sangat cantik meski sedang tertidur.

Ngapain dia di sini?

Dengan ragu-ragu, Arga duduk di samping gadis itu. Ia menyandarkan kepala Agatha dibahunya agar kepalanya tidak sakit.

Arga memandangi wajah Agatha lalu menghela napas berat kemudian mengalihkan padangannya. "Ingat Arga! Lo gak boleh sampai suka sama dia."

Tak butuh waktu lama Arga ikut terlelap. Mereka seperti remaja yang bolos sekolah dan memilih untuk tidur di perpustakaan.

...

Saat ini Ezra sedang membersihkan toilet diawasi pengurus osis ber neme tag Awa. Sejujurnya Awa paling malas mengawasi Ezra. Pasalnya, dari tadi Ezra tidak henti-hentinya mengoceh tak jelas.

"Dari pada lo diam di situ kayak orang bego, lebih baik lo bantun gue," decak Ezra.

"Dih, lo yang dihukum, kenapa gue yang lo suruh-suruh. Emang gue babu lo? Makanya jangan buat ulah kalau gak mau dihukum," balas Awa sambil melipatkan tangannya didepan dada.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang