54. Ar'Gatha

642 25 1
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING








Agatha mengkhawatirkan kondisi Nara. Setelah berpikir beribu kali ia memilih mengunjungi Nara, meninggalkan teman-temannya beserta Arga yang masih fokus menonton penampilan dari Alvin tanpa menyadari kepergiannya. Saat sampai di sana ia menemukan Nara asik mengobrol bersama Andra. Ia hendak keluar akan tetapi, suara Andra lebih dulu memanggilnya.

"Agatha," panggil Andra.

"Gak apa-apa, gue keluar aja."

"Udah sini, biar gue aja yang pergi, capek gue jagain, nih, bocah."

Andra langsung mendapatkan pukulan dari Nara."Kalau kaga ikhlas, gak usah, nyet."

Agatha tersenyum canggung kemudian menghampiri mereka berdua, detik itu juga Andra berdiri mempersilahkan Agatha duduk di tempatnya.

"Gue keluar, ya."

Agatha menganggukkan kepalanya lalu Andra pergi meninggalkan kedua wanita itu. Nara merasa canggung berada disituasi ini. Ia bingung harus bersikap bagaimana setelah beberapa kali mencoba mencelakainya.

Agatha pun ikut diam padahal tujuannya kesini hanya untuk mengecak keadaan Nara tetapi malah terjebak dalam keheningan ini.

"Diam bae lo berdua. Ngomong, kek," celetuk Vero yang berdiri di depan tenda bersama Arga, Alvin, Ezra, Reygan dan keempat sahabat Agatha.

Nara menghela nafasnya kemudian menghembuskannya pelan. "Tha," panggilnya seraya meraih tangan Agatha. "gue minta maaf, ya, atas semua kejahatan gue selama ini sama lo."

Agatha mengulum senyum tulusnya sambil menganggukkan kepalanya pertanda bahwa ia memaafkannya.

"Maaf juga, gue udah bohongin lo, abisnya tu cowok gak ada pergerakan sama sekali," ucapnya sambil meilirik Arga, yang dilirik hanya bersikap biasa saja tidak ada ekspresi apa pun diwajahnya.

"Iya, gue maafin, kok."

"Nar," panggil Manda. "gue juga minta maaf, gara-gara gue tangan lo jadi ada bekas lukanya."

"Gak usah minta maaf. Lo gak salah."

"Cie cie cie. Udah pada baikan," timpal Alvin tersenyum bahagia.

Semua yang berada di sana ikut bahagia. Perubahan dari Nara yang belajar menerima semuanya membuat mereka merasa lega. Arga sendiri sampai tidak menyangka akan berakhir semudah ini.

"Ini baru Nara yang dulu," papar Ezra.

"Sejak kapan gue berubah?"

"Yehh, pura-pura lupa," desis Ezra kesal.

"Kayak judul lagu," gumam Vero.

Saat tengah asik berbincang tiba-tiba saja terdengar suara bariton dari seorang guru, siapa lagi jika bukan Pak Akbar.

"Semuanya! Balik ke tenda masing-masing. Besok sebelum jam 8, kalian sudah harus siap, kita akan berangkat pagi," ucap Pak Akbar memberi tahu melalui toa.

"Kalian balik aja ke tenda," pungkas Nara sebab ini sudah hampir jam sebelas malam dan mereka harus berangkat pagi.

"Yang jagain lo siapa?" tanya Agatha khawatir.

"Gue bisa jaga diri sendiri."

"Biar gue jagain aja, ya?" Agatha tak tega meninggalkan Nara seorang diri tanpa ada yang menemani.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang