TYPO BERTEBARAN!!
~ArGatha~
HAPPY READING
•
•
•
•
•
•
•
•Agatha telah siap dengan memakai sweater yang tebal karena tahu di sana akan dingin. Ia turun ke bawah menemui Kakaknya dan kedua orang tuanya. Barang-barangnya sudah ditaruh Al dibagasi menyisakan tas kecil yang berisikan snack yang akan ia tenteng.
"Bunda, Ayah. Agatha pamit," ia menyalimi punggung tangan ke dua orang tuanya.
"Iya, sayang. Kamu hati-hati, ya, kalau ada apa-apa telfon Bunda, Ayah atau abang kamu," ucap Lita sambil mencium kening anak perempuannya.
"Ayah bakal kangen banget sama kamu," ujar Brama dan langsung memeluk Sang anak.
"Aku bakal jaga diri baik-baik. Tenang aja, Bun, Yah."
"Yaudah aku pergi, ya. Dadah Bunda, Ayah." Agatha melambai-lambaikan tanganya kemudian Al membukakan pintu mobil untuk Agatha. Tumben-tumbenan Alvaro hanya diam.
Alvaro pun membawa mobilnya keluar dari pekarangan rumah. Ayah dan Bundanya merasa sedih sebab ditinggalkan oleh anak perempuan satu-satunya. Meskipun begitu, Brama dan Lita khawatir membiarkan anaknya pergi tanpa adanya Alvaro yang menemaninya.
...
Di perjalanan, Alvaro terus diam tidak ada satu kata patah pun yang terdengar darinya. Hingga suara Agatha memecahkan keheningan.
"Bang," panggilnya.
"Kenapa?" jawab Al tanpa menatapnya ia lebih memperhatikan jalanan yang sepi.
"Diam bae lo. Tenang aja kali, gue gak bakalan lama, kok."
Alavro terkekeh. "Lama juga gak apa-apa kali. Tenang gue gak dengar suara lo selama dua hari."
"Yehh, awas, ya, lo nelpon-nelpon gue."
"Lah, terserah gue, dong, nelpon lo kapan aja."
"Ck, gengsi amat lo. Bilang aja sedih gue tinggalin."
Alvaro tidak menjawab ia lebih memilih diam. Sejujurnya apa yang dikatakan Agatha benar adanya meskipun adeknya menyebalkan ia tetap sangat merindukannya. Terasa aneh jika tidak mendengar suara Agatha.
Hingga tiba di sekolah, Agatha melihat sekelilingnya, sudah sangat ramai bahkan bus pun sudah berjejer rapi. Ia menoleh pada Alvaro. Kakaknya masih tidak melihatnya. Dulu sewaktu Agatha berangkat ke Kanada, Alvaro juga tidak melihatnya.
"Bang," panggilnya.
"Hmm kenapa? Buruan lo sana turun. Temen-temen lo udah pada tungguin."
Agatha langsung memeluk Kakaknya. "Gak bakalan lama, kok. Dua hari aja,"
Alvaro berusaha keras tidak menangis. Ia mengusap punggung Agatha. "Jangan nakal lo, jaga diri baik-baik. Di sana pasti dingin, jadi, jangan lupa pakai pakaian yang tebal. Gue udah titipin lo sama Aril dan Reygan. Jangan jauh-jauh dari mereka. Awas aja lo," ucapnya panjang lebar.
"Iya." Agatha melepaskan pelukannya lalu Alvaro turun dari mobil kemudian membukakan pintu untuk Agatha tak lupa mengambil tas yang berada di bagasi mobil.
Aril dan Reygan beserta Zeta dkk menghampiri mereka. Alvaro memberikan tas milik Agatha kepada Aril karena tau Agatha tidak akan mampu menggendongnya.
"Lo berdua jangain mereka terutama Agatha. Kalau sampai dia kenapa-kenapa gue colok mata lo berdua," ucapnya penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar'Gatha (selesai✔)
Teen FictionIni tentang Arga. Arga Reyhan Alaska Dirgantara. si cowok terdingin di SMA Nasional Bangsa. Salah satu cowo terpopuler yang di kagumi semua orang. Banyak perempuan yang menyukai dirinya, tetapi tidak satu pun yang berani mendekatinnya. Ini juga ten...