46. Ar'Gatha

558 27 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING








Hari ini, Agatha berangkat ke sekolah bersama keempat sahabatnya menaiki mobil milik Zeta. Ia malas membawa mobilnya sendiri. Sebelum pergi mereka menyempatkan diri untuk makan dengan kedua orang tua Agatha. Reygan dan Aril sudah pulang dari semalam.

"Kalian hati-hati," ucap Alvaro.

"Kalau ada yang bully, bilang sama gue. Terutama lo." Ia meninjuk Manda sontak Manda menundukkan kepalanya malu. "lawan kalau ada yang bully, jangan diam aja. Urusan BK, biar Ayah yang urus, Iya, kan, Ayah."

"Gampang itu, mah. Selagi gak salah, ya, lawan," jawab Brama.

"Gue, sih, gue lawan. Yakali gue diam," tutur Agatha lalu mulai menyalimi punggung tangan orang tuanya diikuti Zeta dkk setelah itu mereka berangkat ke sekolah.

"Bang," Panggil Lita. "Bunda suka sama yang namanya Manda, dia baik loh, tadi dia bantuin Bunda buatin roti padahal Bunda gak nyuruh."

"Bukan cuman dia kali, Bun. Agatha sama temen-temannya juga ikut bantuin Bunda, kan," jawabnya sambil melahap roti terakhirnya.

"Ishh, tapi, dia seru loh. Kenapa kamu gak pacaran aja sama dia. Cocok, kok. Bunda setuju."

"Bunda mah gitu, giliran ada maunya baik. Gak mau ah, Al gak suka sama dia," Al beranjak mengambil tasnya yang terkait di kursi meja makan.

"Hati-hati loh. Bisa jadi dia jodoh kamu." tunjuk Lita dengan garpu.

"Jodoh gak ada yang tau, Bun. Allah yang tahu," jawabnya kemudian menyalimi tangan Bunda dan Ayahnya.

"Bang, kalau kamu bisa dapetin Manda, Ayah bakal kasih satu perusahan Ayah untuk kamu kelola. Gimana? Tapi, kamu harus mencintai dia dengan tulus. Jangan mainin perasaannya," sambung Brama.

"Wah parah Ayah, cewek dijadiin taruhan."

"Bukan gitu maksud Ayah. Kalau cuman taruhan mah kamu bisa dapetin dalam sekejap."

"Terus."

"Kamu harus jatuh cinta sama dia."

"What? Nanti aku pikir-pikir lagi, deh. Belum deal, ya. Masih aku pikirin!"

Alvaro sebenarnya tidak peduli. Ia hanya pura-pura memikirkannya agar kedua orang tuanya tidak lagi bertanya. Mana mungkin dia menyukai Manda sementara hatinya sudah terisi oleh orang lain yang sudah pergi meninggalkannya.

...

Kali ini semua warga sekolah diminta untuk berkumpul dilapangan. Sepertinya ada yang ingin disampaikan oleh guru-guru yang akan diwakili oleh Farhan.

"Ada apaan, sih, ini? Tumben banget disuruh ngumpul di lapangan," cicit Kia memilih barisan paling belakang bersama keempat sahabatnya.

"Cek cek 1 2 3, oke." Farhan mulai mengeluarkan suaranya.

"Guys, kita akan mengadakan kemping untuk kelas dua belas dan kelas sebalas. Kelas sepuluh diperbolehkan ikut. Tetapi, harus ada izin dari orang tua. Bagi yang tidak diizinkan tidak apa-apa, mungkin tahun depan kalian bisa ikut," lontar Farhan tanpa basa-basi.

Semuanya bertepuk tangan namun, ada juga yang merasa sedih karena takut tidak diizinkan orang tuanya.

"Kita kemping hanya tiga hari dua malam. Persiapkan barang-barang yang dibutuhkan. Yang gak penting gak usah dibawa," lanjutnya. "oh, iya, kalian di kasih waktu libur sehari untuk mempersiapkan semuanya. Dimulai dari besok, terus lusanya kita berangkat. Sebelum jam tujuh kalian sudah harus berada di sekolah," tambahnya.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang