59. Ar'Gatha

795 24 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING









Besok Arga sudah diperbolehkan pulang dan malam ini akan jadi malam terakhirnya mencium aroma rumah sakit ini. Teman-temannya sedang berada di kantin rumah sakit. Hanya ada mereka berdua di ruangan itu.

Agatha dan Arga tengah duduk di kasur rumah sakit sambil melihat bintang-bintang dari luar jendela. Ya, brankar Arga berada tak jauh dari jendela sehingga mereka berdua bisa melihat pemandangan yang luar biasa itu.

"Bintangnya cantik, kayak kamu," ucap Arga membuat pipi Agatha bersemu merah. Sudah menjadi kebiasaannya menggoda wanita itu.

"Gombal mulu, deh," balas Agatha seraya menyandarkan kepalanya di bahu Arga.

"Dih, serius tau."

Agatha tertawa. "Iya, deh, iya, Tuan Muda Arga."

Hening. Mereka berdua hanya fokus melihat ramainya bintang-bintang di langit dengan Arga yang membelai kepala Agatha sesekali mengecupnya.

"Tha,"

"Hmm?"

"I Love You."

Agatha tersenyum lalu mendongak. "I Love You More."

"Aku gak nyangka kamu berhasil buat aku jatuh cinta sama kamu," ucap Arga.

"Usaha aku gak sia-sia. Makasih udah balas perasaan aku."

Tanpa mereka berdua sadari. Ezra dkk bersama Nara, Kia, Lenda dan Zeta mengintip dari balik pintu. Mata Ezra membelalak ketika Arga hendak mendekatkan wajahnya ke wajah Agatha. Ia yang mengintip paling depan oleng, sehingga yang berada di belakangnya ikut terjatuh.

"Awwss."

Agatha dan Arga terkejut dan menoleh ke asal suara.

"Sumpah! Kita gak liat, seriuss." Mereka langsung menutup mata masing-masing sambil mengangkat kedua jari tengah dan dan telunjuknya.

"Hobi banget lo semua ngintipin orang," desis Arga.

Agatha langsung menjauh dari Arga lalu membantu teman-temannya bangun terutama Kia yang berada di tengah-tengah.

"Maap, Tha, kali ini bukan gue yang ngajak, tapi, dia." tunjuk Kia pada Ezra.

Mendengar namanya disebut, Ezra melotot sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Enggak, Tha. Sumpah. Gak ada, suerrr. Mereka aja yang mauu."

Pletak!

Alvin menggeplak kepala Ezra. "Sama aja, oon. Lu yang ngajak."

"Terus ngapain lo semua mau," balas Ezra tak mau kalah.

"Udah, udah," ucap Agatha menengahi pertengkaran itu lalu menyuruh mereka untuk duduk.

...

Alvaro berdiri di depan pintu rumah sakit. Diam membeku memperhatikan pintu itu. Hatinya ragu untuk sekedar melangkahkan kakinya masuk.

"Masuk aja," celetuk Reygan.

Alvaro menengok ke belakang, melihat Reygan berdiri tepat di belakangnya. Ya. tadi cowo itu membeli minuman di kantin rumah sakit.

Mendengarkan itu, Alvaro membuka pintu dengan perlahan. Lalu mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam bersama Reygan.

"Lama banget lo, Rey," seru Andra. Namun, setelah menyadari siapa yang masuk, matanya seketika memelotot.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang