EXTRA PART

1.1K 34 1
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING








Hari ini adalah hari pernikahan Alvaro. Meski waktu itu sedikit ada percecokan antara keluarga Manda dan keluarganya.

Alvaro terlihat mondar mandir dikamarnya. Ia tidak sendiri melainkan bersama dengan Andra, Arga, Alvin, Vero, Ezra dan Reygan. Pakaian mereka sangat rapi terutama Alvaro yang gelisah dari tadi.

"Saya terima nikahnya Amanda Keysa Sal..." Alvaro mengingat-ingat lagi nama calon istrinya.

"Salsabila," lanjut Andra. "gue aja hapal gimana lo yang nanti jadi suaminya. Apa tukeran aja?"

"Seenak jidat lo," timpal Alvaro.

"Coba sekali lagi," ujar Arga.

Alvaro berdehem pelan."Saya terima nikahnya Amanda Keysa Salsabila dengan seperangat alat sholat dibayar tunai."

"SAH!" jawab Arga dkk sambil tertawa bersama.

ceklek

Tiba-tiba saja pintu dibuka oleh seorang wanita paruh baya. "Kamu duluan turun," ucap Lita.

"Sekarang, Bun?"

"Gak! Tahun depan. Ya, sekarang lah." balas Lita membuat Alvaro menjadi bahan tertawaan oleh Arga dkk.

"Iya, iya."

Kemudian mereka semua turun ke bawah. Ijab qobul dilaksanakan di rumah Alvaro sesuai permintaan dari kedua orang tua Manda.

Tidak banyak yang datang hanya kerabat dekat saja dan teman-teman bisnis Ayah Alvaro juga Ayah Manda.

Jantung Alvaro berdetak lebih cepat kala melihat ramainya orang-orang. Nyatanya kerabat kerja Ayahnya lebih banyak dari pada keluarganya.

Tangannya mulai gemetar. Sungguh, ini hal yang paling ia takuti semasa hidupnya.

"Yahahaha... deg deggan, ya?" bisik Vero meledek.

Alvaro tidak bisa berbuat apa-apa. Hari ini sahabat-sahabatnya puas mengejeknya. Apa lagi Ezra.

"Bye, bye, Alvaro." Mereka berenam pergi dari sana meninggalkan Alvaro saat sampai diujung tangga.

Alvaro menarik nafasnya dalam-dalam lalu berjalan beberapa langkah kemudian duduk dibangku tepat di depan Ayah Manda dan Pak penghulu yang berada di samping pria paruh baya itu dengan meja sebagai penghalang.

Alvaro menundukkan kepalanya ketika melihat wajah sangar Rifki yang tak lain adalah Ayahnya Manda.

Di sebrang sana, Ezra menahan tawanya melihat ekspresi wajah Alvaro yang nampak gugup setengah mati.

"Hahahaha... baru kali ini gue liat Al segugup itu," ucap Ezra sambil menatap Alvaro.

"Momen langkah," timpal Reygan.

"Hai, bro. Apa kabar?" sapa Farhan. Dia sudah mengetahui semuanya dari Alvin terutama perihal Aril. Ada sedikit rasa bersalah yang ia rasakan karena gagal menjadi sepupu yang baik untuk Aril. Namun, inilah jalannya, Farhan hanya bisa mendoakan yang terbaik.

"Tumben lambat," seru Ezra.

"Dari ngunjungin Aril tadi," jawabnya membuat Ezra yang tadinya tertawa menjadi sedih.

"Kangen, deh, gue sama tuh anak," gumamnya.

"Aril udah bahagia di sana," ucap Farhan menepuk-nepuk bahu Ezra. Tak bisa dipungkiri Farhan merasakan apa yang dirasakan oleh mereka semua namun, dia harus tetap tegar karena bahagia adalah salah satu yang pasti Aril inginkan untuk mereka.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang