23. Ar'Gatha

710 31 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING








Bel pulang berbunyi membuat semua wajah yang mulanya kusam menjadi cerah gembira menyambut suara bel tersebut. Begitu pun Agatha dkk, mereka tengah memasukkan buku ke dalam ranselnya. Semenjak pelajaran berlangsung tadi, Agatha terus tersenyum tanpa henti. 

"Lo kenapa dari tadi senyum-senyum?" tanya Zeta ketika menyadarinya.

"Lo dari tadi nggak fokus belajar. Ada apa, sih?" tanya Kia. 

"Gue lagi mikirin Kak Arga." Perhatian Arga waktu di kantin membuatnya terus menyunggingkan senyum.

"Pantes aja senyum-senyum kayak orang gila," ucap Lenda.

"Iya, gue gila. Gila karena perhatian Kak Arga," balas Agatha berlalu meninggalkan keempat temanya.

"Agatha! Woi!!" teriak mereka menyusul Agatha.

"Gini, nih, kalau urusan cowok. Jadi, lupa sama dunianya," keluh Manda.

Di koridor sekolah Agatha berpapasan sama Farhan. Ia memelotot kaget saat Farhan menghalangi jalannya. Mata Farhan tak mau lepas menatap Agatha, begitupun Agatha, mereka saling melemparkan pandangan.

Agatha mengerutkan keningnya. Suasana berubah menjadi dingin. Hingga keberadaan Zeta dan yang lainnya membuat suasana berubah menjadi hangat ketika mendengar suara cempreng Kia.

"Ngejar lo sangat menguras tenaga gue. Lo jalannya cepat banget. Gue pikir lo udah pulang." Nafas Kia tersengal-sengal  karena terlalu capek mengejar Agatha.

"Iya. Cape tau, ngejar lo," sahut Zeta.

Farhan tersenyum kecil, lalu berkata, "Kunci motor Aril mana?" Ia tahu dari gosip yang beredar bahwa Agatha membawa motor milik Aril.

Agatha mengernyitkan keninganya. "Kok lo tau gue bawa motor Kak Aril?"

"Gue denger dari gosip. Lo jadi trending nomor satu di sekolah karena ulah lo tadi pagi," ucap Farhan.

"What?" Zeta, Manda, Lenda dan Kia, membelalakkan matanya tak percaya mendengar ucapan Farhan. Mereka menoleh meminta penjelasan kepada Agatha.

"Jangan sekarang, nanti gue jelasin," ucap Agatha.

"Kunci motornya mana?" Farhan mengulang pertanyaan sambil mengulurkan tangannya.

Agatha tidak bisa menolak. Ia memberikan kunci motor itu padahal ia sangat ingin membawa motor Aril sekali lagi sebab Alvaro tidak mengizinkannya membawa motor karena takut akan terjadi sesuatu pada Adeknya.

Farhan mengambil kunci motor dari tangan Agatha, dia merogoh kantong celananya dan memberikan kunci mobilnya kepada Agatha.

"Nih, lo bawa mobil gue. Kasih tau arah jalan ke rumah lo nanti gue ikutin dari belakang. Gue mau bawa Aril pulang," kata Farhan.

"What!?" lagi-lagi Zeta, Manda, Kia dan Lenda kembali berteriak.

"Berisik! Nanti gue ceritain."

"Gue ikut ke rumah lo, dong." Kia penasaran apa yang telah terjadi. Ia tidak bisa menunggu hingga besok. Jiwa keponya meronta-ronta ingin tahu yang sebenarnya.

"Gue juga," celetuk Zeta, Lenda dan Manda.

"Eh... Tapi, kita pulang sama siapa? Gue, kan, gak bawa mobil?" Zeta baru menyadari ia tidak membawa mobilnya sebab mobilnya masih ada di bengkel.

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang