12. Ar'Gatha

905 45 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

~ArGatha~

HAPPY READING









Di sinilah mereka, permainan mandi bola. Arga, Alvin, Vero dan Ezra menahan malu sebab banyak ibu-ibu yang memperhatikan mereka dari luar sementara Keyra nampak bahagia. Ezra menebarkan senyum paksanya, bagaimana tidak, anak-anak yang ada di sana terus menertawakan mereka berempat.

Vero bersembunyi di belakang Alvin.

"Apaan, sih, lo, Ro. Gue risih tau gak."

"Gue malu, anjir. Lo liat, tuh, bocah- bocah sama emaknya pada ngetawain kita. Mau ditaruh di mana muka gue," ucap Vero yang berada di belakang Alvin sambil menundukkan kepalanya.

"Gue juga malu kali. Lo pikir cuma lo doang, kalau bukan karena Keyra, gak bakalan gue rela-relain main di tempat parah bocah-bocah ini." 

Arga menampakkan muka datarnya menahan malu. "Key, udah, ya," ucap Arga berusaha membujuk Keyra yang masih asik bermain.

Keyra menggelengkan kepalanya. "Key masih mau main."

Arga menghela nafasnya pasrah, memang susah membujuk Keyra. Terpaksa ia menunggunya sampai Keyra merasa bosan.

"Sumpah, gue malu banget," ujar Vero.

"Key, udah, yuk. Nanti bang Ezra beliin es krim," bujuk Ezra.

"Lima belas menit lagi, ya," tawar Keyra.

Alvin dan Vero mengembangkan senyumnya. "Bener, ya, Key. Jangan bohong." 

Keyra menganggukkan kepalanya. "Iya, janji."

•••

Seorang gadis sudah rapih dengan pakaian sederhananya, tinggal menunggu Kakaknya mengambil kunci mobil.

"Mana abang kamu? Lama banget," tanya Bunda Agatha.

"Nyari kunci mobil. Dia, kan, jarang naik mobil sekalinya naik mobil kuncinya lupa ditaruh di mana," jawab Agatha.

"Kuy." Al berjalan menghampiri Agatha sambil memamerkan kunci mobilnya. 

Agatha menoleh dan beranjak dari duduknya lalu pamit kepada kedua orang tuanya tak lupa mencium punggung tangan Bunda dan Ayahnya, begitupun juga Al.

"Aku sama Agatha pergi, ya," pamit Al.

Lita dan Brama menganggukkan kepalanya. "Hati-hati! Jangan ngebut-ngebut."

"Siap Bunda."

•••

Al melewati sebuah jalan lalu berhenti disalah satu taman yang sangat indah. Agatha mengernyitkan keningnya heran. Ia mengikuti Al yang turun dari mobilnya dan duduk dibangku yang tersedia. 

Al menatap setiap penjuru taman. Banyak sekali kenangan yang indah di taman ini entah kenapa ia teringat seseorang.

Namun, ia bisa apa? Semua tinggal kenangan tidak bisa diulang kembali karena takdir berkata lain. Ia hanya bisa mengenang semuanya walaupun sudah menjadi angan semu.

Agatha menatap Al heran padahal tadi ia baik-baik saja. "Bang, lo kenapa? Ada masalah?" tanya Agatha. Al menggelengkan kepalanya menjawab sambil mengembangkan senyumnya. 

"Katanya mau pergi ke mall, kok, malah ke sini?" tanyanya

"Iya, bentar," jawab Al.

"Semenjak gue balik dari Kanada lo jadi beda. Kalau ada masalah cerita, siapa tau gue bisa bantu," ucap Agatha, Al memang sedikit berbeda kadang sering melamun entah apa yang dipikirkannya

Ar'Gatha (selesai✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang