22. Hold Me Tight

448 55 72
                                    

West Beach
Hongwon City, 12:00 AM

Suara mesin mobil mendengung di tengah keheningan, memecah ketenangan rumah mewah keluarga menteri Kim yang kini menjadi tempat penyelidikan penculikan Shin Sekyung.

Di dalam ruang tamu yang megah, para polisi yang sedang menginterogasi wanita itu sontak menoleh ke arah luar, perhatian mereka teralihkan sejenak oleh suara yang tiba-tiba terdengar.

Ya, Min Yoongi telah kembali.

Wajahnya penuh bayang-bayang kekecewaan setelah gagal mengejar Seokjin. Namun, yang lebih mencolok dari kegagalannya adalah aura kemarahan yang seolah meresap di udara, menekan siapapun yang ada di sekitar rumah tersebut, bahkan sebelum ia melangkah keluar dari mobil.

 Namun, yang lebih mencolok dari kegagalannya adalah aura kemarahan yang seolah meresap di udara, menekan siapapun yang ada di sekitar rumah tersebut, bahkan sebelum ia melangkah keluar dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi mematikan mesin mobilnya. Ia terdiam sejenak, mencoba mengendalikan emosinya yang bergemuruh. Nafasnya terdengar berat, seolah menahan badai yang berkecamuk di dadanya.

Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, ia membuka pintu mobil dan melangkah keluar. Wajahnya datar, nyaris tanpa ekspresi, tapi dinginnya tatapan itu cukup untuk membuat siapapun tak berani manatapnya.

Di dalam rumah, interogasi masih berlanjut.

"Nona, bisakah Anda mendeskripsikan postur tubuh pria yang mengarahkan pistol padamu?" tanya seorang polisi dengan nada tegas, mencoba menarik perhatian Shin Sekyung kembali ke pertanyaan yang sedang diajukan.

Namun, Sekyung tak mampu menjawab. Matanya terpaku pada sosok Yoongi yang baru saja masuk ke dalam rumah itu, langkahnya lurus melewatinya tanpa sepatah kata dan tanpa sekejap pun tatapan.

"Apa dia marah padaku?" Batin Sekyung.

"Nona?" Suara polisi kembali terdengar, kali ini diiringi dengan jentikan jari di depan wajahnya, memaksanya kembali ke dunia nyata.

Sekyung tersentak, mengangguk pelan sebelum dengan suara lemah menjawab

"Ahh maaf, aku akan mendeskripsikannya" ucap Sekyung seraya melirik ke arah Yoongi yg berjalan menghampiri Kai.

Di seberang ruangan, Yoongi tampak gelisah, meskipun wajahnya tetap tenang. Ia merasakan amarahnya semakin memuncak, keinginan untuk menghancurkan apapun yang menghalanginya terus membara.

Kai mendekat, raut wajahnya mencerminkan kekhawatiran yang mendalam.

"Yoongi-ssi," panggil Kai lembut, mencoba menenangkan tuannya yang terlihat semakin tak terkendali.

Yoongi mengabaikan nada lembut itu, suaranya rendah namun penuh tekad. "Selidiki Kim Seokjin sekarang juga. Aku tak peduli apa caranya, dia harus ditangkap sebelum besok malam."

Kai yang telah lama mengenal sisi gelap Yoongi, tahu betul bahwa mencoba menghalangi tidak akan ada gunanya.

Namun, kali ini ia merasa perlu berkata sesuatu. "Yoongi-ssi, kurasa kita harus mempertimbangkan atau menghentikan penyelidikan ini sementara waktu."

Just Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang