17. Singularity

432 60 61
                                    

"Aahh! iyaaa Jimin memintaku untuk beristirahat karena pahaku sakit sejak kemarin malam dan itu mengganggu pekerjaanku" ujar Sekyung mengalihkan pandangannya, dia tidak berani menatap Yoongi.

"Pahamu sakit? Apa karena kita bercinta terlalu kasar?" Yoongi berkata dengan nada setengah bercanda, tetapi wajahnya berubah serius seketika.

Dia mengusap rambut Sekyung dengan lembut, seakan mencoba menenangkan hati kekasihnya.

Sekyung tersenyum malu mendengar jawaban itu, menyembunyikan kegelisahannya di balik senyum tipisnya. Tangannya yang lembut mengalungi leher Yoongi, dan mata mereka bertemu dalam tatapan yang sendu.

"Benarkah? Aku ingin mencobanya...," ucap Sekyung dengan suara menggoda, sambil mengedipkan sebelah matanya. Namun, dalam hatinya, ada rasa takut yang ia coba sembunyikan.

Yoongi terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu. "Apa-apaan itu.. sejak kapan kau berani menggodaku hmm?"

Tawa Sekyung pecah mendengar reaksi Yoongi, senyum manisnya begitu alami. Lalu bibir Yoongi tiba-tiba mendarat di bibirnya, menghentikan tawanya.

Ciuman itu begitu mendalam, membuat Sekyung mengerang kecil.

"Mmmppphh.. " terdengar erangan Sekyung disela ciuman itu. Rasa manis dari bibir Yoongi membuatnya semakin bergairah.

"Apakah dia baru saja makan buah cherry?" pikir Sekyung sambil membalas ciuman itu dengan gairah yang liar, lidahnya seakan mencari buah manis itu di dalam mulut Yoongi.

Ciuman itu berlangsung lama penuh hasrat, hingga suara decakan bibir mereka terdengar jelas di dalam ruangan yang sepi.

Pelukan Sekyung semakin erat, meremas tengkuk Yoongi dengan kuat, seolah takut kehilangan dirinya dalam momen ini. Namun jauh di lubuk hatinya, ada kecemasan yang terus menghantui.

Tiba-tiba, Yoongi melepaskan ciuman itu dan membalikkan tubuh Sekyung dengan sedikit kasar, lalu ia memeluknya dari belakang hingga tubuh wanita itu perlahan terdorong hingga menempel ke dinding.

Sekyung yg menahan tubuhnya di dinding itu tertegun, tubuhnya kaku.

Namun dibalik rasa terkejut itu dia merasakan tangan Yoongi tengah mengelus pahanya dari belakang sana, Sekyung menutup matanya pasrah.

Jari-jemari besar itu tak henti-hentinya mengusap setiap inchi kulitnya, perlahan usapan itu menyelip dari sela celana dalamnya dan mulai mengelus miliknya dibawah sana.

Sekyung menggigit bibirnya, seakan siap dengan apa yang dilakukan Yoongi setelah ini. Ya tentu saja, setelah mengelus milik Sekyung dan bermain dengan gundukan daging kecil miliknya dibawah sana hingga wanita itu sangat basah, Yoongi-pun memasukan tiga ruas jarinya ke dalam lubang itu tanpa aba-aba.

"Aaakkhhhh" desah Sekyung menahan ngilu bercampur nikmat dibawah sana.

"Kau menikmatinya? Ini hukuman untumu" bisik Yoongi yang perlahan menaik turunkan jarinya dibawah sana.

Sekyung hanya menutup matanya menikmati hukuman yg dikatakan Yoongi. Hukuman? Hukuman untuk apa? Dan siapa yang akan menghukum seseorang senikmat ini? pikir Sekyung dalam deru nafasnya yang semakin cepat.

Namun tak beberapa lama dia menikmati permainan jari Yoongi dibawah sana, tiba-tiba pria itu meregangkan tiga jari miliknya di dalam sana dengan jari tengah menekan g-spot miliknya yg membuat Sekyung terhenyak dengan matanya yang seketika terbelak lebar.

Dia menahan sakit dan kenikmatan yang menyiksanya dalam satu waktu.

"Aarrgghhhh" Rintih Sekyung yg bergetar hampir mencapai orgasmenya. Dia mencoba menyeimbangakan kakinya yg masih berdiri.

Just Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang