35. The Truth Untold (3)

319 33 32
                                    

(flashback..)

West Beach.
Hongwon City, 05:00 PM

Hari mulai menjelang malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari mulai menjelang malam.

Sebuah mobil berhenti tepat di kediaman keluarga Kim, tak lama pintu mobil itu terbuka dan terlihat sosok pria paruh baya mengenakan jas yang keluar dari mobil tersebut.

Seraya berjalan masuk, manik pria itu melihat ke sebuah mobil lain yang terparkir di depan rumahnya, dia mengerutkan alisnya dan menyadari sesuatu.

Ya, mobil itu sangat tidak asing baginya, kemudian pria itu terkekeh sinis, "Apa dia pulang hari ini?" gumamnya sambil berjalan masuk.

Ya, mobil itu sangat tidak asing baginya, kemudian pria itu terkekeh sinis, "Apa dia pulang hari ini?" gumamnya sambil berjalan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki pria itu terdengar jelas di lantai rumah megah itu. Seorang pelayan bergegas menghampiri sang pria dan menyambutnya.

"Selamat datang tuan Kim, tuan Seokjin baru saja datang tadi sore." Ucap sang pelayan menunduk tanpa berani menatap pria paruh baya itu.

Tak lama kemudian terdengar jeritan tangis Seokjin dari kamar yang berada di ujung lorong rumah itu.

"Eomma.. Siapa yg melakukan ini padamu!!"

Pria itu menatap ke arah lorong dengan matanya yg tajam, dan berjalan meninggalkan pelayan yang masih tertunduk ketakutan.

"Aku! Akulah yang melakukannya!" Tegas pria itu yang sudah berdiri di ambang pintu kamar sambil memperhatikan anak-anaknya yang tengah bingung dan ketakutan di dalam sana.

"Ayah?" Seokjin menatap sang ayah dengan tatapan seakan tak percaya.

Dengan perlahan Seokjin membaringkan jasad sang ibu dan melangkahkan kakinya mendekati sang ayah yang tengah berdiri diambang pintu dengan wajah angkuhnya.

"Apa yg kau inginkan?" tanya Seokjin.

Sang ayah hanya membalas dengan seringai tajamnya.

Seokjin mengepalkan tangannya yang telihat bergetar menahan emosi, seakan ia akan menghantam sang ayah dalam sekejap.

Just Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang