(Flashback 10 tahun yg lalu..)
Suara gemuruh ombak terdengar sangat keras karna perubahan cuaca di akhir tahun. Terlihat sebuah rumah besar yg berada di pinggir pantai. Ya, tepatnya kediaman keluarga seorang menteri yg sudah cukup lama telah menjadi kaki tangan seorang raja.
'Kleek'
Pintu rumah itu terbuka, dengan beregegas seorang pelayan menghampiri si tuan rumah yg baru saja datang.
"Apa ayah sudah pulang?" Tanya seorang remaja laki-laki pada sang pelayan yg tengah membantunya melepaskan jaket dan tas sekolahnya.
"Tuan Kim belum pulang, dia terlihat sangat sibuk hari ini dan bergegas pergi setelah kau berangkat sekolah." balas sang pelayan.
Remaja itu menatap sang pelayan dengan tatapan kosong "Apa ayah menyiksa mereka lagi hari ini?"
Sang pelayan langsung membuang pandangan dan tertunduk "Se-sepertinya begitu tuan.."
Remaja itu mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah, dan berjalan menuju ke sebuah pintu yang berada di ujung lorong.
Ya, dia berjalan menuju ke sebuah kamar dirumah itu, kemudian berdiri manatap pintu kamar yang tengah terkunci dari luar, ia mengepalkan tangannya karna menahan emosi setelah melihat darah yamg mengalir dari sela-sela di bawah pintu.
"Tuan Namjoon, ayahmu melarangmu untuk mendekati kamar ini.. mari segera ke dapur dan makan siang." Ucap sang pelayan yang memecah lamunan Namjoon yang tengah berdiri menatap percikan darah tepat dilantai di depan kamar itu.
"Aku akan menghentikannya." gumam Namjoon yg di dengar oleh pelayan dibelakangnya.
"Ap-apa.. maksud anda tuan?"
Namjoon berlari meninggalkan pelayan itu dan bergegas masuk ke ruang kerja sang ayah dengan raut wajahnya sangat serius, mata tajamnya tak henti-hentinya memperhatikan setiap sudut kamar itu seakan tengah mencari sesuatu.
Hingga sorot matanya terhenti pada sebuah vas bunga kecil yang berada diatas meja kerja sang ayah, kemudian ia melempar vas itu hingga pecah dan terlihat sebuah kunci di antara serpihan vas tersebut.
Ya, benda itulah yg tengah Namjoon cari, sebuah kunci brangkas.
Kemudian ia segera mengambilnya lalu menghampiri brangkas kecil yg ada di pojok ruangan dan membukannya. Terlihat sebuah pistol kecil berisi peluru di dalam brangkas tersebut, Namjoon segera mengambilnya dan berlari keluar menuju kamar sebelumnya
Dengan sekuat tenaga dia mencoba mendobrak pintu kayu itu.
'Braaakkkk'
Dia berhasil membukanya, dan manik Namjoon langsung tertuju pada sang adik yang tengah duduk menangis dengan ibunya yg sudah tergeletak di lantai.
"Taehyung-ah.." panggil Namjoon pada sang adik.
Anak yg tengah menangis itu seketika terdiam dan menoleh kebelakang dengan antusias "Hyung?"
Taehyung bergegas berlutut menghampiri Namjoon.
"Hyung tolong keluarkan aku dari neraka ini.." isak Taehyung menatap Namjoon dengan pilu.
"Dan eomma.. dia sudah tiada, dia meninggal pagi ini setelah ayah memukulinya lagi." tambahnya.
"Aku akan mengeluarkanmu dari sini Taehyung-ah, tapi.. tidak banyak yang bisa ku lakukan untuk membantumu." balas Namjoon dengan tatapan kosongnya sambil melihat ke arah sang ibu yg sudah tergeletak tak bernyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Know
FanfictionShin Sekyung, seorang gadis yatim piatu yang terpaksa bekerja menjadi seorang wanita penghibur disebuah klub malam terbesar di kota karna berhutang budi pada sang pemilik klub. Namun hidupnya berubah saat dia bertemu Min Yoongi, salah seorang tamu V...