59. Say It Right

149 19 4
                                    

Desa Gungjeon, 09:00 AM

Baru beberapa jam matahari memancarkan sinar paginya, namun itu tak bertahan lama saat angin kencang bertiup membawa lautan awan berwarna kelabu yg pernuh dengan embun dan air hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru beberapa jam matahari memancarkan sinar paginya, namun itu tak bertahan lama saat angin kencang bertiup membawa lautan awan berwarna kelabu yg pernuh dengan embun dan air hujan.

Kini akhir pekan di desa ini terlihat sangat kelam, langit menurunkan air hujan bak menangis karna melihat apa yg tengah terjadi diantara Yoongi dan wanita tercintanya.

Namun sayangnya apa yg terjadi beberapa saat yg lalu itu tidak diketahui oleh pria bermarga Kim yg tengah mengemudi setelah kembali dari rumah lamanya di Hongwon.

Setelah menempuh ber jam-jam perjalanan akhirnya dia sampai di desa Gungjeon. Ya, tempat tinggal barunya setelah pelariannya bersama Sekyung yg dia rasa telah berhasil menjauhkan wanita itu dari Yoongi.

Namun nyatanya tidak.

Seokjin meperlahankan mobilnya saat dia berada sudah dipersimpangan jalan menuju rumahnya, perlahan mobil itu menyusuri jalan kecil yg terletak dipinggir jalan utama hingga akhirnya mobilnya berhenti tepat di halaman rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin meperlahankan mobilnya saat dia berada sudah dipersimpangan jalan menuju rumahnya, perlahan mobil itu menyusuri jalan kecil yg terletak dipinggir jalan utama hingga akhirnya mobilnya berhenti tepat di halaman rumah.

Seokjin mematikan mesin mobil dan keluar sambil membuka payungnya.

"Yaak! Anak muda.." panggil seseorang dari belakangnya.

Seokjin menoleh ke asal suara, dia melihat seorang wanita berumur 60an yg mengenakan cardigan khas seorang ibu-ibu rumahan dan tengah berjalan ke arahnya.

"Yaa bibi?" sahut Seokjin.

"Aku datang untuk menegurmu, bisakah kalian tidak mengerang sangat keras di malam hari?" Ujar sang bibi.

Seokjin terkekeh dengan raut bingung "Ap-apa maksud bibi?"

"Yaa, kau tinggal bersama wanita berambut pirang itu bukan? Apa yg dia lakukan semalam, dia mengerang sangat keras hingga aku takut"

"kupikir sesuatu yg buruk terjadi pada wanita itu, aku hampir mengetuk rumahmu semalam, namun saat kudengar suara itu semakin dekat sepertinya itu bukan seperti orang kesakitan.. itu sangat.. kau tau, sensual! Sangat menjijikan" tambahnya.

Just Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang