67. Here I Am

60 10 1
                                    

Desa Gungjeon.
City Hospital, 10:00 AM

Sekyung duduk diam di tepi ranjangnya, menatap keluar dari jendela rumah sakit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekyung duduk diam di tepi ranjangnya, menatap keluar dari jendela rumah sakit itu.

Perlahan hujan salju kembali turun bersamaan dengan hembusan angin yg meniup butiran es tersebut, seakan kini alam ikut merasakan gejolak haru yg mengalir di hatinya.

Seokjin baru saja meninggalkan ruangan setelah menceritakan semua yang terjadi selama dia terbaring tak sadarkan diri. Cerita tentang Yoongi yang menyerahkan mahkota, tentang pengorbanan besar yang dilakukan suaminya, yg kini tengah menggema di benak Sekyung.

Sekyung menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan air matanya yang semakin berat.

Hatinya penuh sesak dengan perasaan campur aduk, rasa syukur karena akhirnya bisa terbangun, namun juga rasa bersalah dan terharu atas apa yang Yoongi lakukan demi cinta mereka.

Saat pikirannya tenggelam dalam lamunan.

Tiba-tiba dia tersentak oleh suara ketukan lembut di pintu yang kemudian terbuka perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba dia tersentak oleh suara ketukan lembut di pintu yang kemudian terbuka perlahan.

Di ambang pintu, Yoongi berdiri dengan mata penuh kelembutan, menggendong bayi mungil mereka yang baru lahir. Sekyung terbelalak, air matanya yang sejak tadi ditahan kini tumpah tanpa bisa dikendalikan.

Pandangannya bertemu dengan Yoongi, dan dalam sekejap dia merasakan getaran cinta dan kehangatan yang tak pernah pudar dari tatapan suaminya.

Yoongi melangkah masuk ke ruangan, mendekati ranjang Sekyung dengan hati-hati, seolah-olah waktu berhenti sejenak hanya untuk mereka bertiga. Dia menatap wajah Sekyung yang penuh dengan keterkejutan dan kebahagiaan, lalu dengan lembut ia meletakkan bayi mereka di pelukan ibunya.

Sekyung memandang bayi kecil itu dengan mata yang masih berderai air mata, tangannya gemetar saat ia menyentuh pipi mungil anaknya untuk pertama kali.

"Dia... dia begitu sempurna" bisik Sekyung, suaranya pecah oleh tangis bahagia yang tak bisa lagi ia tahan.

"Ya, dia cantik sepertimu.." jawab Yoongi tersenyum.

"Dia adalah keajaiban kita. Bukti dari cinta kita yang mengalahkan segalanya." Tambah Yoongi memantapkan pandangannya pada Sekyung.

Just Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang