Habano Apartement
Hongwon City, 11:30 PMSekyung masih terpaku, tubuhnya gemetar dengan jantungnya yang berdetak keras, keringat dingin membasahi kulitnya.
Di hadapannya, seorang pria berdiri tegap, menodongkan pistol yang mengarah tepat ke kepalanya. Hanya beberapa detik lagi, peluru itu bisa menembus tengkoraknya.
Pria itu maju perlahan, langkahnya penuh ancaman. "Diam dan ikut aku! Atau aku tembak di sini, sekarang juga."
Dalam hati, Sekyung menangis, memanggil nama yang terus menggema di pikirannya.
"Yoongi... di mana kau? Tolong aku..." batin Sekyung dalam isak tangisnya.
Tak ada pilihan lain. Setiap gerakan yang salah bisa berarti kematian. Dia hanya bisa patuh pada perintah pria itu atau merasakan panasnya peluru di kepalanya.
"Cepat berjalan keluar!!" Pria itu berdiri dibelakang Sekyung untuk menuntunnya berjalan keluar dengan pistol yg ditodongkan hingga menempel di kepala wanita itu.
Dengan langkah gemetar, Sekyung berjalan menuju pintu.
Namun, saat pintu terbuka, tubuhnya mengejang melihat tubuh pengawal Yoongi yang tergeletak tak bernyawa, darah mengalir dari luka tembak di dahinya.
Sekyung menahan napas, keinginannya untuk berteriak hampir tak terbendung. Namun, tak ada suara yang keluar. Satu-satunya harapan terletak pada dua pria yang baru saja melintasi lorong apartemen. Mereka adalah karyawan klub Habano yang pulang kerja.
Saat dua pria itu melihat Sekyung, dengan cepat Sekyung menggerakan bibirnya tanpa suara dan mengucapkan "tolong aku", namun tidak ada yg dapat mereka lakukan saat melihat seorang pria yg sedang menodongkan pistol dibelakang kepala wanita itu.
Setelah beberapa detik mereka berpapasan, terdengar suara tembakan dibelakang Sekyung.
'Dorr'
'Dorrr'
Dengan reflek Sekyung menengok ke belakang, dia terkejut saat melihat kedua orang pria tadi tewas ditembak penjahat dibelakangnya itu.
Pemandangan itu membuat Sekyung tak bisa lagi menahan jeritannya.
"Aaaaarrrgghhhhhhh"
Jeritannya menggema di sepanjang lorong. Pria itu panik, segera membekap mulut Sekyung dengan kasar dan menyeretnya menuju lift.
Setelah pintu lift terbuka, Sekyung terus meronta, mencoba melawan. Namun, seorang pria lain yang menunggu di lantai dasar tak memberi ampun. Dia mengayunkan lengannya memukul belakang kepala Sekyung hingga tubuhnya lunglai dan jatuh tak sadarkan diri.
Akhirnya kedua penjahat itu masuk ke dalam mobil yg sejak tadi menunggu mereka di lobby dengan membawa Sekyung yg sudah tak sadarkan diri.
"Apa wanita itu baik-baik saja?" Tanya pria yg duduk di bangku kemudi mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Know
FanfictionShin Sekyung, seorang gadis yatim piatu yang terpaksa bekerja menjadi seorang wanita penghibur disebuah klub malam terbesar di kota karna berhutang budi pada sang pemilik klub. Namun hidupnya berubah saat dia bertemu Min Yoongi, salah seorang tamu V...