14. Angelic Demon

507 64 45
                                    

Habano Club,Hongwon City

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Habano Club,
Hongwon City. 08:00 AM

Yoongi sedang berada di kota Boju bertemu bos mafia Namjoon untuk mendapatkan informasi mengenai adiknya yg dibuang.

Dan di waktu yg bersamaan, Sekyung sedang bekerja di klub seperti hari-hari biasanya. Namun malam ini sepertinya kondisi Sekyung kurang baik karna pahanya yg sakit.

Sekyung berjalan sedikit tertatih, dengan membawa gelas-gelas beer di tangannya. Beruntungnya Sekyung masih bisa menahan rasa sakit tersebut, dia berusaha menyembunyikan rasa sakit itu di balik senyumnya.

"Sekyung-ah! Kau baik-baik saja?" tanya Yoona, teman kerjanya, dengan nada khawatir, matanya mengamati gerakan tertatih Sekyung yang mencolok.

Sekyung menelan rasa perih itu dengan senyum tipis. "Yaa... hanya sedikit terkilir di pahaku," jawabnya, sedikit malu.

Yoona terkekeh, meski nada khawatir tetap ada di suaranya. "Terkilir di bagian paha? Bagaimana bisa?" tanyanya, heran.

Sebelum Sekyung sempat menjelaskan, suara kepala pelayan yang memanggil keras membuyarkan pembicaraan mereka.

"Sekyung-ah! Cepat kemari, aku butuh bantuanmu!" Suaranya tegas, memaksa Sekyung segera meninggalkan meja bartender dan menghampiri kepala pelayan yg sedang berdiri di dekat tangga.

"Tolong bawakan dua botol whiskey ke ruang VIP nomor 3, gantikan aku sebentar! Tuan Jimin sedang memanggilku ke ruang kerjanya"

Seketika, pikiran Sekyung melayang pada Yoongi.

"Ruang VIP? Apakah Yoongi ada di sana? Tapi bukankah dia sedang sibuk malam ini?" Batin Sekyung yg mematung, terperangkap dalam pikirannya sendiri.

"Hey! Sekyung, kau mendengarku? Tuan Kim sedang menunggu, dan kau malah melamun!" bentak kepala pelayan, suaranya terdengar jengkel.

Sekyung terkejut, dan segera mengangguk.

"Baik, aku akan mengantarnya sekarang" jawabnya cepat lalu berjalan ke arah meja bartender untuk mengambil whiskey.

Sekyung berusaha mengabaikan rasa sakit di pahanya dan fokus pada tugas yang diberikan.

"Tuan Kim? apa dia tamu baru disini?" Batin Sekyung membawa pesanan itu di tangannya.

Di depan pintu ruang VIP nomor 3, lima pengawal dengan wajah garang berjaga dengan tatapan tajam.

Melihat itu Sekyung menelan ludah, merasakan jantungnya berdegup lebih kencang.

"Apakah tuan Kim orang yg sangat penting?" batinnya bertanya-tanya. Dia merapatkan genggaman tangannya di botol whiskey, mencoba mengumpulkan keberanian.

Saat pintu terbuka, dia melangkah masuk dengan hati-hati.

Ruangan itu dipenuhi atmosfer tegang yang menyesakkan dada. Di sana, seorang pria duduk dengan santai, aura dominannya memenuhi setiap sudut ruangan.

Just Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang