Boju City,
Galleria Foret House. 10:30 PMSuara dentuman musik menggema di bar lantai 1 gedung ini, cahaya lampu yang berputar menari-nari, seakan mengikuti irama.
Teelihat para tamu larut dalam euforia, mengangkat botol-botol minuman mereka dengan penuh kegembiraan. Tubuh-tubuh mereka bergerak tanpa henti, kehilangan diri dalam tarian dan suara bising yang memekakkan telinga.
Sementara di depan pintu lift, Seokjin berdiri diam menunggu pintu itu terbuka untuk membawanya kembali kerumah. Tatapannya kosongnya menembus kerumunan yang kacau di sekelilingnya, bibirnya yang tebal sedikit tertutup rapat, seolah menahan sesuatu yang berat di dalam pikirannya.
Ada keheningan yang kontras dalam sikapnya, sesuatu yang membuatnya terpisah dari hiruk-pikuk yang membanjiri sekelilingnya.
Tiba-tiba, sekelompok wanita muda berjalan menghampirinya, tertawa-tawa kecil seraya mendorong salah seorang temannya yg terlihat malu ke arah Seokjin.
"Hai, temanku ingin berkenalan denganmu" ucap seorang wanita yg mendorong temannya itu.
Wanita yang didorong maju itu menunduk dengan gugup, pipinya mulai memerah dengan wajah penuh harap jika Seokjin akan meresponnya. Hingga akhirnya wanita itu menyapa Seokjin dengan suara yang hampir tidak terdengar.
"Ha- hai.."
Namun, Seokjin hanya memandang lurus ke arah pintu lift tanpa ekspresi. Reaksinya sama sekali tidak berubah, tidak ada tanda-tanda bahwa ia mendengar atau peduli.
Saat wanita itu akhirnya memberanikan diri untuk berbicara lebih lanjut,
"Bolehkah aku..."
Sebuah suara berbunyi nyaring.
'Tiinngg'
Pintu lift terbuka, Seokjin masuk ke dalam lift itu tanpa sepatah kata ataupun reaksi melihat para wanita yg tengah kebingungan melihatnya.
Pintu lift menutup perlahan, menyisakan tanda tanya pada wanita-wanita yg menatap kepergian Seokjin dari luar lift itu. Mereka menatap satu sama lain seraya mengangkat bahu karna bingung.
"Apa pria itu baik-baik saja?" tanya salah seorang dari mereka dengan suara penuh kekhawatiran.
"Entahlah, dia terlihat tidak bergairah untuk hidup" jawab yang lain menggelengkan kepala.
Setelah benerapa saat, akhirnya lift terbuka kembali di lantai tiga, tepat di kediaman dua saudara bermarga Kim tersebut.
Seokjin melangkahkan kakinya keluar lift, berjalan di lorong menuju ke ruang tamu. Suasana di tempatnya tinggal begitu gelap dan sunyi, tapi memang begitulah keadannya hampir setiap hari.
Namjoon memang tak sering berinteraksi dengannya, dia selalu sibuk dengan urusannya sebagai seorang bos mafia, dan ayahnya juga jarang sekali datang karna sang ayah bekerja sebagai menteri dan kaki tangan raja Yeojun yg mengharuskannya tinggal di istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Know
FanficShin Sekyung, seorang gadis yatim piatu yang terpaksa bekerja menjadi seorang wanita penghibur disebuah klub malam terbesar di kota karna berhutang budi pada sang pemilik klub. Namun hidupnya berubah saat dia bertemu Min Yoongi, salah seorang tamu V...