53. Half Fate

132 14 4
                                    

"Namjoon-ah.." lirih menteri Kim terduduk seraya memegangi Namjoon yg tak berdaya dan terbaring di pahanya.

Namjoon bertahan sebisa mungkin untuk tetap bisa mengatakan apa yg ingin dia ungkapkan pada sang ayah meskipun dia tau ini adalah detik-detik terakhirnya.

"Ayah.. maafkan aku, hanya ini yg bisa aku lakukan untukmu" ucap Namjoon sambil terbatuk dan terus mengeluarkan darah.

"Apakah kau bangga denganku ayah? aku ingin mendengarnya" tambahnya.

Menteri Kim hanya bisa menangis seraya mengelus kepala Namjoon, dan pria paruh baya itu memberanikan diri untuk menjawabnya.

"Ne.. Namjoon-ah, kau berhasil melakukannya. Aku bangga padamu" lirih sang ayah dalam tangisnya.

Namjoon tersenyun lepas mendengarnya. Ya, senyuman tulus yg sudah lama tidak pernah lagi dia tunjukan pada dunia.

"Seokjin hyung.."

"Sampaikan padanya.. aku sangat menyayanginya, dan kuharap dia bahagia" ucap Namjoon.

"Jangan khawatir Namjoon-ah.. semua akan baik-baik saja, misi kita sudah selesai"

"Tidurlah, dan beristirahat.. kau pasti lelah" tambahnya seraya mengeratkan pelukannya pada Namjoon.

Hingga akhirnya anak menteri Kim Junseok itu menghembuskan nafas terakhirnya dalam dekapan sang ayah.

Kai hanya bisa tertegun menahan tangis melihat momen yg terjadi di hadapannya. Kemudian dia menggapai ponsel dari saku celananya dan terlihat menelpon pengawal lain.

"Segera panggil tim medis dan bawa ke ruangan kerja sang raja, hal buruk terjadi disini"

"Dan bagaimana keadaan diluar?" tanya Kai di telpon itu.

"Kami sudah menangkap para anak buah Namjoon dan melepaskan para menteri dan para penjaga istana yg terkurung di penjara bawah"

"Dan kami juga menangkap para menteri yg terlibat dengan kekacauan ini"

"Bagaimana dengan ratu?"

"Dia dikunci di kamarnya, tapi kami sudah membukanya"

"Baiklah"

Kai menutup telponnya, dan melangkahkan kakinya mendekati menteri Kim yg terduduk di lantai pojok ruangan itu bersama anaknya yg sudah tak bernyawa.

"Penyesalan selalu datang di akhir, bukankah akan selalu seperti itu?" Tanya Kai pada Kim Jungseok.

Pria paruh baya itu hanya tertunduk seraya mengelus kepala sang anak, namun terlihat dari gerakan bahu pria itu tengah tergelak halus dalam tangisnya.

Tak lama kemudian polisi dan para penjaga istana itu memasuki ruangan, mereka membantu membawa sang raja yg terluka terkena tembakan dibahunya.

Salah seorang polisi berjalan menghampiri Kai yg berdiri mengamati menteri Kim "Jadi semua ulahnya? Aku tidak menyangka dia bisa melakukan kejahatan semulus itu selama belasan tahun" ujar sang polisi pada Kai.

Sedangkan Kai hanya menghela nafas memelas "Entahlah, tapi aku merasa sedikit iba padanya" balas Kai.

"Segera tangkap dan bawa dia ke penjara bawah tanah, biarkan dia menunggu disana sampai raja memutuskan hukuman apa yg pantas untuknya" tambah Kai.

Kemudian dua orang polisi menahan kedua tangan Menteri Kim dan memaksanya berdiri hingga dia harus meninggalkan Namjoon yg sudah tidak lagi bernafas tergeletak seorang diri.

"Jangan khawatir, aku akan memakamkannya dibelakang rumahmu" ujar Kai pada Kim Junseok.

"Akan ada yg sering berkunjung untuk menjenguknya" tambah Kai seraya melirik Namjoon.

Just Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang