Seokjin melepas dekapannya pada sekyung. Wanita itu berjalan mundur perlahan, ia menelan ludah dengan tubuhnya yang gemetar, namun tatapannya masih tajam saat menatap Seokjin yang kini berdiri di hadapannya.
"Aku sudah mengatakan padamu.. jangan berteriak atau lari keluar, aku tidak datang kesini untuk membuat kegaduhan." ujar pria bermarga Kim itu dengan suara rendah.
"Lalu apa yang kau lakukan di sini?" tanya Sekyung, berusaha menyembunyikan kegelisahannya.
Seokjin tersenyum tipis, seolah pertanyaan itu menghiburnya. "Aku hanya ingin melakukan tugasku."
Sekyung mengerutkan alisnya, "Tugas? Tugas apa? Apa hubungannya denganku?" Tanya wanita itu bingung.
"Tugasku membawamu pergi dari sini." Tegas Seokjin.
"Ma.. maksudmu.. Menculikku?"
Seokjin menghela napas dan menatapnya dengan kesal. "Aisshh.. aku bukan lagi pria yang seperti itu, aku tidak akan membawamu pergi tanpa persetujuan darimu."
Sekyung mengepalkan tangannya, berusaha mengumpulkan keberanian. "Bagaimana kalau aku tidak setuju?" tantangnya.
Seokjin mendekat, menundukkan wajahnya hingga hampir sejajar dengan wajah Sekyung. Matanya menyiratkan kesabaran yang semakin menipis. "Baiklah, bagaimana jika kita buat kesepakatan?"
Sekyung hanya terdiam menatap pria dihadapannya dengan raut bingung dan takut.
"Lakukan apa yang aku perintahkan," lanjut Seokjin perlahan.
"Maka setelah itu, aku akan melepaskanmu. Tapi kalau kau menolak…" Ia menghentikan kalimatnya, menatap Sekyung dengan dingin.
"Aku tak segan menghabisimu." Tambahnya terdengar penuh ancaman.
Suasana berubah tegang. Sekyung menatapnya, pikirannya berkecamuk. Setelah beberapa saat, ia memeriksa sekitarnya dengan cepat untuk memastikan mereka benar-benar sendirian. Akhirnya, dengan ragu-ragu, ia mengangguk. "Baiklah."
Seokjin tersenyum tipis, dan perlahan berjalan mendekat pada Sekyung. "Sepertinya ini akan menyenangkan.." Ucapnya seraya menarik tangan Sekyung pergi keluar dari ruangan itu.
"Pengawalmu berjaga di pintu depan, kita akan keluar belakang," ujar Seokjin seraya menggandeng tangan Sekyung dan menuntunnya keluar dengan cepat.
Mereka bergerak dengan hati-hati bak seorang buronan, mengendap melalui lorong-lorong sempit sampai akhirnya tiba di sebuah mobil putih yang terparkir di belakang gang yang sepi dan cukup sempit.
Tanpa kata, Seokjin mengajak Sekyung masuk ke dalam mobilnya, lalu dengan cekatan menginjak pedal gas dan memacu mobilnya meninggalkan tempat itu.
"Kemana kau akan membawaku?" Tanya Sekyung tanpa menatap pria yang tengah mengemudi disampingnya.
Seokjin menatap lurus ke depan, ekspresi wajahnya dingin. "Ke suatu tempat di mana semua pertanyaanmu akan terjawab," jawabnya singkat.
"Ayolah, katakan saja apa yang sebenarnya kau inginkan?" desak Sekyung, merasa semakin frustasi.
"Ikuti saja apa yg aku perintahkan! setelah itu, kau yang memutuskan jalan hidupmu." Tegas Seokjin.
Sekyung menghela napas panjang, menatap Seokjin dengan tajam. "Kenapa kau ingin ikut campur dengan hidupku? Kenapa tiba-tiba muncul seperti ini?"
Seokjin melirik dengan mata sinis, "Diamlah, aku membayar dengan nyawaku untuk melakukan ini." balasnya ketus.
• • • • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Let Me Know
FanfictionShin Sekyung, seorang gadis yatim piatu yang terpaksa bekerja menjadi seorang wanita penghibur disebuah klub malam terbesar di kota karna berhutang budi pada sang pemilik klub. Namun hidupnya berubah saat dia bertemu Min Yoongi, salah seorang tamu V...