-LP10|S2-

1K 108 33
                                    

Zara dan Arkan kini tengah berada di sebuah tempat wisata yang pastinya akan menyenangkan hati mereka. Karena sekarang mereka berada di ice world. Tempat wisata yang bersuhu dingin namun mengasyikkan membuat Arkan berteriak kegirangan.

Keduanya membeli tiket untuk masuk dan menyewa sebuah mantel khusus yang telah di sediakan. Zara nampak manis kala memakainya. Arkan mendekat kemudian memeluk Zara dari belakang. "Dingin Zara, lo yakin bakal kuat?"

"Tenang aja, gue udah pake mantel dua."

"Kenapa maksain kesini sih, padahal lo alergi dingin."

"Gapapa, yang penting adek gue ini seneng."

"Tapi Zar—"

"Udahhh, ayo kita kesana!" Zara pun menarik Arkan pada sebuah jembatan yang terbuat dari Es. Mereka berfoto bersama dengan berbagai macam gaya. Keduanya nampak sangat bahagia. Apalagi Arkan. Jangan ditanya lagi, senyuman yang terpatri di bibirnya tak cukup untuk menggambarkan rasa bahagianya saat ini.

"Kak, kesana! Kesana!"

Arkan menunjuk sebuah kereta kuda yang ternyata di dalamnya ada 7 kurcaci beserta seorang putri salju. Zara meminta Arkan untuk mengabadikan nya. Keduanya semakin larut akan rasa bahagia yang telah mereka ciptakan.

"Arkan, kita main itu yuk!" Ajak Zara pada sebuah arena yang ternyata di pakai untuk skating. Arkan mengangguk setuju untuk menuruti keinginan Zara. Keduanya menyewa dua buah sepatu khusus untuk berseluncur.

"Sini, biar gue aja." Arkan pun berlutut di hadapan Zara yang kini tengah duduk untuk mengikat tali sepatunya. Banyak dari pengunjung yang melirik ke arah mereka dan ikut gemas akan tingkah Arkan yang terbilang so sweet.

Zara pun mengelus puncak kepala Arkan dengan sayang, "thanks ya."

"You're welcome. Yuk, kita mulai."

Keduanya pun mulai memasuki arena skating dengan gerakan yang sangat indah. Mereka mulai mengelilingi arena tersebut seraya bercanda bersama.

Banyak dari pengunjung lain yang memotret Arkan dan Zara seolah mereka itu artis. Namun, keduanya nampak acuh dan terus bermain mengabaikan semuanya. Karena hari ini, harinya ia dengan Zara.

Arkan berjalan terlebih dahulu kemudian berhenti tepat di hadapan Zara. Ia dengan gagah dan elegannya membungkuk seraya menengadahkan tangannya pada Zara.

"Do you wanna dance with me?"

"Yes, i do."

Setelah Zara menggenggam tangan Arkan, keduanya langsung menari mengikuti alunan lagu yang sedari tadi mengalun di area tersebut. Lembut dan penuh akan penghayatan kala keduanya berdansa dengan indah di tengah-tengah arena. Mereka semua menontonnya dengan penuh minat hingga tanpa sadar menyingkir dari arena dengan sendirinya. Ya, mereka sengaja memberikan akses untuk Zara dan Arkan berdansa.

Keduanya menjadi pusat perhatian hingga lagu yang di putar pun berhenti dan berganti menjadi musik yang enerjik. Keduanya terus menari seolah tak ada beban apapun di pundak mereka.

Mereka bebas! Mereka bahagia!

~~~~~

"Huffftttt capek!" Desah Zara seraya menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan mengikat rambutnya dengan malas.

"Gilaaaa, gue kedinginan tapi gerah!"

"Gimana sih bahasa lo dek?!"

"Tau ah, pusing gue. Makan yuk Zar, laper nih."

"Yaudah ayo."

Keduanya pun keluar dari sana dan mulai berkeliling mencari makan di daerah sekitarnya. Zara berharap menemukan tempat yang cocok, dan pas! Di samping kanannya terdapat sebuah restoran yang sepertinya layak untuk di coba.

LAST PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang