-LP02-

2.5K 209 4
                                    

Halo semua... Maaf yaaa... Author baru UP lagi karena ada urusan pribadi yang mengharuskan Author pulang kampung. Dan di sana gak ada sinyal sama sekali.... Sedihhhh....

Jadi, baru sekarang UP nya karena aku sudah kembali ke Bandung.

Happy Reading. 😚

~~~~~~

Sebuah mansion yang begitu megah nan mewah kini tengah di hebohkan dengan teriakan si pembuat onar kakak beradik itu. Arkan yang selalu mencoba berulah untuk menjahili sangat kakak yang menurutnya lebih pantas menjadi adik darinya.

"Arkannnn!!!!"

"Nih!!! ambil nih kalau bisa!" Ledek Arkan yang jelas membuat Zara semakin tambah kesal.

Zara berlari menuju lift untuk melaksanakan sebuah rencana. Ya, jika adiknya bisa, kenapa ia tidak?

Setelah pintu lift terbuka, dengan cepat Zara memasuki kamar Arkan dan melangkah cepat menuju walk in closet milik adiknya itu. Dengan teliti ia mencari baju kesayangan Arkan.

"Gotcha!"

Zara menemukannya, kemudian ia berlari menuju nakas di samping tempat tidur Arkan dan mencari sesuatu untuk kelangsungan misinya.

"Ketemu! rasain lo... gue bales nih!"

Zara keluar dari kamar Arkan dan ia berdiri tepat di pembatas pagar lantai tiga yang bisa melihat ruang tengah dan tempat dimana Arkan berada.

"Arkan!" Panggil Zara dengan sedikit keras membuat sang empunya nama menengok ke arahnya.

Arkan melihat Zara yang tengah memperlihatkan baju di tangan sebelah kirinya dan gunting yang ada di tangan kanan membuat Arkan berteriak histeris.

"ZARA!!! BAJU KESAYANGAN GUEEEEE!!!!"

Namun, bagai lubang telinga yang termasuki tutut, Zara mengabaikan panggilan adiknya. Dengan tanpa belas kasih, ia menggunting bajunya menjadi dua bagian.

"ZARA!!!! GILA LO YA!!!"

"Salah sendiri cari gara-gara sama gue!"

"SHIT!!! AWAS AJA LO YA! GUE SUMPAHIN JOMBLO SEUMUR HIDUP!"

"Ada apa ini? Pake sumpah-sumpahin segala."

"Mom... liat tuhhh... Zara gunting baju kesayangan aku, Mom."

"Kakak, Arkan. Ingat, Zara itu kakak kamu."

"Hufftt... iya, kakak gunting baju aku, Mom."

Athena mengelus rambut Arkan dengan sayang. Satria yang melihat itu pun menggelengkan kepala  dan langsung terduduk di sofa single tepat di hadapan Arkan.

"Besok beli lagi kan bisa, Dek."

"Tapi itu kesayangan Arkan, Dad."

"Yaudah, besok minta belikan kakak kamu aja buat ganti bajunya."

"Wahh... ide bagus, Dad. Pokoknya Zar– eh, kakak harus beliin Arkan baju baru."

"Hm... " gumam  Satria kemudian menatap pada istrinya dengan lembut.

"Sayang, tolong panggil Zara untuk datang ke ruanganku."

"Okey." Athena pun segera bangkit dari duduknya, namun, dengan cepat di cegah oleh Satria yang ternyata kini tengah berada di belakangnya.

Satria menatap lembut mata Athena dengan begitu mesra membuat seseorang di antara mereka menghela nafas dan berteriak, "wait, Dad. Tahan! Biarkan Adek pergi dulu!"

LAST PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang