-LP38|S2-

598 76 32
                                    

"Baby, kamu mau punya anak berapa?"

"Dua."

"Emmm... aku ingin punya lima. Bolehkan? sepertinya rumah kita nanti akan lebih ramai dengan tawa dan tangis mereka." Xenan membayangkannya dengan bahagia.

"Ya, itu pasti." Zara tersenyum membalas suaminya. Namun, tiba-tiba saja seseorang datang mengintrupsi obrolan mereka berdua tanpa tau rasa geram dari kakak ipar barunya.

"Jangankan lima, malam pertama pun belum berhasil." Arkan terkekeh geli mengingat kejadian semalam dimana dirinya menempati tempat tidur yang telah di rancang khusus untuk pengantin baru malah di tempati nya dengan Zara. Itu cukup menyenangkan.

"Ganggu." Gumam Xenan yang jelas masih terdengar oleh Arkan.

"Gak boleh adik ipar disini? gak suka?" Arkan pun berbicara sedikit ketus dengan tampang yang sangat menyebalkan.

"Boleh, tentu saja boleh." Xenan mendelik tajam kemudian merangkul Zara agar duduk semakin rapat dengan dirinya.

"Kita honeymoon kemana sayang?" Tanya Xenan lagi membuat Zara menatap nya dengan pandangan bertanya.

"Terserah kamu aja."

"London? gimana?"

"Gue ikut."

Sela Arkan lagi membuat pasangan itu menatap ke arah Arkan yang kini menjauhkan kepala Xenan dan Zara agar tak bersentuhan.

"Gue ikut ke London. Deal!"

Xenan mendesah tak rela, tapi jawaban Zara kali ini bahkan membuatnya tak habis pikir. "Okey, lo ikut."

"Yes! Thank you." Arkan mengecup pipi Zara dengan cepat kemudian menyempil untuk duduk di antara mereka berdua.

"Oh iya Zar, kalo lo ke London, gimana sama kuliah lo?"

"Gue ambil cuti, paling satu minggu doang."

"Kurang lama sayang."

"Aku tak ingin ketinggalan materi Gio. Apalagi, aku lagi kejar materi agar lebih cepat selesai."

"Okey. Apapun untuk kamu."

"Ekhem. Em— kapan kita pergi?"

"Besok." Putus Xenan dengan cepat karena tak ingin menundanya. Setelah ucapan yang Xenan lontarkan, ia pun menatap ke arah Arkan yang  tak bersuara.

Ternyata, dirinya tengah melotot tajam menatap Xenan. "Apa?"

"Gila ya om? gue besok baru mulai ujian tengah semester."

"Itu lebih bagus, kamu harus fokus pada ujian kamu."

"Ganti —"

"Gak bisa Arkan, gue udah ambil cuti."

"Jadi— gue gak bisa ikut?"

"Nanti gue luangin waktu buat liburan bareng lo."

"Serius? Berdua kan?"

Zara menatap Xenan begitu dalam hingga anggukan kecil pun ia dapatkan. "Iya, kita berdua aja."

"Yes!!! okey lah, lo bisa pergi besok sama si om. Tapi nanti, lo bakalan pergi sama gue."

"Iya iya." Zara mengacak gemas rambut Arkan membuat sang empunya menyengir lucu.

"Eh, by the way lo mau kemana dek?"

"Main."

"Sama temen lo?"

"Aura."

"Cieee... ada kemajuan nih." Goda Zara membuat Arkan menampakkan wajah datarnya.

LAST PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang