-LP04-

2.4K 192 12
                                    

Pagi menjelang menampakkan sedikit cahaya yang kini tengah memasuki celah jendela kamar Zara. Gadis cantik itu pun membuka sedikit matanya kemudian mengerjap perlahan untuk menyesuaikan penglihatannya. Karena memang ia terbiasa bangun tepat waktu, ia tak perlu merasa takut kesiangan. Namun, saat hendak bangkit dari tidurnya, badan itu sangat sulit untuk di gerakkan.

Zara menatap ke arah sebuah tangan yang kini tengah melingkar memeluknya begitu erat.

Ia menengok kan kepalanya ke arah belakang dan melihat wajah tampan dengan mata indah itu kini masih tertutup dan hembusan nafas teratur yang masih bisa di rasanya.

Zara membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan Arkan.

"Dingin ya?" tanya Zara dengan elusan halus di kepala Arkan yang malah semakin mengeratkan pelukannya dengan wajah  bersembunyi di ceruk leher nya.

"Hmm... diem, gue kedinginan." Ucap Arkan dengan suara serak nya. Hal itu membuat Zara dengan cepat menempelkan telapak tangannya pada kening Arkan.

"Gak panas. Heii... udah... jangan tidur lagi, bangun dek, kita harus sekolah." Jari tangan Zara pun dengan jahil menusuk-nusuk pipi mulus Arkan membuat sang empunya terusik.

"Duhh... ngantuk banget, ini lagi AC berapa derajat sih? kamar kakak kok dingin banget?"

Matanya sedikit melek menatap suhu AC yang berada di kamar kakaknya. 18°C, "pantes aja dingin." Keluh nya kala melihat suhu AC yang kini terpampang jelas di penglihatannya.

"Udah... bangun dek, Siap-siap sekolah sana!"

"Hmm... Iya iya..." Arkan pun akhirnya bangkit dan tak lupa melabuhkan sebuah kecupan manis pada kening Zara dan hal itu memang sering ia lakukan setiap harinya.

Dengan segera ia pun keluar dari kamar Zara dan bersiap untuk sekolah, begitu pun Zara. Namun sebelum ia memasuki kamar mandi, seseorang membuka pintu kamarnya.

"Mom?"

"Sayang, jangan lupa kalau sekarang kamu pindah sekolah."

"Kakak pindah hari ini, Mom?"

"Yup, maka dari itu, mommy siapkan bajunya." Athena memperlihatkan seragam Azfary International School yang masih terlihat baru.

"Okey, Mom. Kakak mau mandi dulu."

"Iya sayang."

Zara memasuki kamar mandi dan bergegas untuk bersiap-siap. Hari ini adalah hari pertama di sekolah barunya.

"Gak mungkin kalau aku mengaku sebagai kakak Arkan, pasti orang itu gak akan terpancing."  Zara menatap pantulan dirinya dari cermin, ia tetap dengan style seperti biasanya. Rambut di urai dengan topi putih yang sengaja ia balikkan.

"Hm... Ini ide gila!" Saat tiba-tiba tetlintas sebuah ide yang menurutnya sangat tidak meyakinkan.

Tapi, setelah di pikirkan kembali, apa saja yang ia dapat, Zara pun akan mengambil ide itu. Ya, benar.

Ia kini tengah siap, hingga seseorang kembali membuka pintu kamarnya.

"Bareng gak kak?"

"Gak usah, aku pake mobil."

"Hmm... oke, Hati-hati ya kak." Setelah mengucapkan itu, Zara pun mengangguk dan mendekati Arkan.

Arkan mengecup kening Zara seperti biasa dan Zara mencium pipi Arkan sebagai balasannya.

"Kamu juga hati-hati ya dek."

"Siap kakakku yang cantik." Arkan dengan senangnya memperlihatkan pakaian yang ia gunakan.

Jaket yang di belikan oleh Zara kini telah terpasang rapi di tubuh Arkan membuat Sang empunya semakin memesona.

"Bagus, makin ganteng."

"Iya dong... Arkan gitu loh.... Makasih ya kak, jaketnya."

"Iya, sama-sama. Yuk kita turun, mom dad pasti udah nunggu kita."

Arkan mengangguk sebagai jawaban. Akhirnya mereka pun turun menuju ruang makan dimana Athena dan Satria tengah duduk dengan hidangan yang tertata rapi di depannya.

"Morning, Mom Dad." Sapa keduanya membuat Satria dan Athena menatap kedua anaknya itu dengan senyuman.

"Morning, baby." Jawab Athena yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari kedua anaknya.

"Mom, kita sudah besar." Jawab Zara seraya memeluk Sang mommy dan mengecup pipinya.

Arkan mengetukkan jarinya pada bahu Zara dan membuat Sang empunya berbalik untuk menatapnya.

"Apa?"

"Gantian dong, aku juga mau peluk mommy."

Zara mengalah dan akhirnya ia berjalan ke arah Satria yang kini tengah menyambutnya dengan sebuah pelukan.

"Morning, Dad."

"Morning cantik, tapi cantikan mommy."

"Ihhh... daddy."

"Loh... memang betul loh... dimata Daddy, mommy kamu lah yang paling cantik."

Zara tak dapat berkata apa-apa akan ucapan daddy nya karena itu adalah sebuah kenyataan. Akhirnya ia hanya bisa menggembungkan pipinya merasa sebal.

Hal itu membuat semuanya tertawa menggoda Zara. Pagi yang indah untuk menyambut hari barunya.

"Dek."

"Kenapa kak?" Jawabnya yang kini masih mengunyah makanannya.

"Ntar aja deh." Arkan hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah selesai, keduanya berpamitan untuk pergi menuju sekolah. Ya, Azfary International School.

Sepertinya ada yang di lupakan oleh Zara dan hal itu membuatnya berlari ke dalam untuk mengambilnya.

Arkan yang melihat itu hanya bisa mengedik kan bahu tak terlalu ingin tahu. Arkan pun berangkat terlebih dahulu dengan motor sport kesayangannya.

"Loh? kenapa balik lagi kak?" Tanya Athena kalau anak sulungnya kembali memasuki mansion.

"Ada yang kelupaan, Mom."

"Yaudah cepat ambil, jangan sampe kakak telat di hari pertama loh..."

Zara menganggukkan kepala setuju. Ia dengan cepat menaiki lift dan berlari menuju kamar nya.

Matanya melirik ke arah sekitar, dan akhirnya barang yang ia cari telah ia temukan. Apalagi kalau bukan skateboard kesayangannya.

Akhirnya Zara pun bergegas keluar, setelah pamit lagi, ia mulai memasuki mobilnya dan melajukan nya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Banyak kendaraan yang mulai memenuhi jalanan Ibu Kota. Sesekali, Zara melihat jam tangan yang bertengger di pergelangannya dengan gelisah.

"Duh... Bisa telat nih kalau gini terus."

Dengan modal nekat, Zara mengirim pesan pada supirnya untuk mengambil mobilnya ini dan bergegas membawa skateboard nya keluar dari mobil.

Ia pun mulai bersikap dengan jaket, topi serta headset putih yang selalu ia pakai. Sssrrrrkkkk... suara bunyi roda yang mulai bergesekan dengan jalanan.

Ia bergerak dengan lincah tanpa takut apapun. Namun ada suatu hal yang belum ia sadari.

Seseorang menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan saat Zara membuka pintu mobilnya hingga melesat menjauhinya.

Siapa?

"Carikan informasi gadis itu."

"Baik tuan, akan saya laksanakan."

~~~~~~

Niat awal sih hari senin mau UP, tapi ternyata suamiku minta temenin nonton BAD GENIUS the Series... Makanya aku gak boleh pegang HP sama sekali... Maafkan aku yaaa... Maka dari itu, aku baru bisa UP sekarang.

Happy Reading...  😉😉😉

Vote dan Comment nya aku tunggu guyssss

LAST PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang